Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kudus

Inilah Gethuk Nyimut, Cocok Dijadikan Oleh-oleh Saat Liburan di Kudus, Tiap Porsi Cuma Rp10.000

Terdapat puluhan keluarga konsern menyulap potensi alam jadi produk kuliner legendaris bernama gethuk di Desa Kajar, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus.

Penulis: Saiful Ma sum | Editor: deni setiawan
TRIBUN JATENG/SAIFUL MASUM
Pengunjung menikmati Gethuk Nyimut karya warga Desa Kajar, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Minggu (29/12/2024). 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Mengisi waktu liburan akhir tahun tidak hanya berkutat pada destinasi wisata.

Berlibur sembari berburu kuliner cocok untuk dicoba di tengah dinginnya musim hujan. 

Di Kabupaten Kudus, terdapat perkampungan terletak di Desa Kajar, Kecamatan Dawe yang di dalamnya terdapat puluhan keluarga konsern menyulap potensi alam menjadi produk kuliner legendaris.

Bernama Gethuk Nyimut, diolah dari ketela pohon yang tumbuh subur di lingkungan sekitar menggunakan resep warisan nenek moyang.

Baca juga: Jajaran Direksi Persiku Kudus Dirombak Demi Bertahan di Liga 2, Ini Daftar Nama dan Posisinya

Baca juga: 152 Sekolah Rusak di Kudus Rampung Diperbaiki Tahun Ini

Beragam macam varian rasa menjadi pembeda Gethuk Nyimut dengan makanan gethuk pada umumnya. 

Bahkan nama Gethuk Nyimut kuliner khas lereng Muria dengan cita rasa khasnya kini sudah terkenal di berbagai kota-kota besar di Indonesia. 

Sesuai namanya, Gethuk Nyimut merepresentasikan gethuk dalam bentuk bola-bola kecil dan terlihat imut.

Biasanya disajikan di atas piring sebagai hidangan ringan, cocok disantap saat hangat dalam kondisi cuaca dingin.

Lebih dari lima varian rasa dikreasikan para Produsen Gethuk nyimut sejak dikembangkan 2011 di Desa Kajar.

Varian rasa yang banyak diburu penikmat gethuk adalah original, cokelat, dan saus alpukat.

Pada momentum libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), permintaan Gethuk Nyimut melonjak hingga dua kali lipat. 

Dari sebelumnya setiap produsen menghabiskan 50 kilogram ketela pohon pada hari bisa, kini lebih dari 100 kilogram dalam sehari.

Produsen Gethuk Nyimut, Fauzul Muna (20) mengatakan, produksi Gethuk Nyimut di keluarganya sudah dirintis sejak 2012.

Saat ini dijalankan oleh generasi ketiga dari sang kakek sebagai generasi pertama. 

Kata dia, mayoritas gethuk yang diproduksi oleh warga Desa Kajar merupakan gethuk goreng.

Baca juga: Festival Sepakbola Anak 2024 Digelar di Kudus, Ajang Pencarian Atlet Belia Jawa Tengah

Baca juga: Pedagang Pasar Babe Kudus Pilih Bertahan di Lapak Sementara, Tunggu Pembangunan Tahap Kedua Rampung

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved