Kenalan Dengan TCG Pokemon di Semarang, Adu Strategi Hingga Satu Kartu Seharga Jutaan Rupiah

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Trading Card Game (TCG) Pokemon menjadi perhatian para kaula muda tak terkecuali di Semarang, permainan kartu ini muncul dari series animasi Jepang Pokemon.

Permainan ini melibatkan dua pemain yang saling bertarung menggunakan kartu-kartu Pokemon dengan strategi dan keterampilan khusus.

Semula, para pemain diharuskan memiliki deck kartu pokemon andalan, setiap pemain memulai dengan 60 kartu, pemain mengocok kartu dan membagikan tujuh kartu kepada setiap pemain.

Pemain bergantian memainkan kartu untuk menyerang atau mempertahankan diri, tujuan utama adalah mengalahkan semua kartu Pokemon lawan.

Ada beberapa jenis kartu untuk membantu pemain melakukan serangan dengan variatif, pertanyaan kartu yang berkarakter pokemon yang memiliki cara menyerang dan bertahannya sendiri, kemudian kartu energi digunakan untuk memainkan serangan.

Selanjutnya terdapat kartu trainer dan item yang memiliki fungsi memberikan efek khusus pada kartu utama yakni pokemon.

Para pemain kartu pokemon, memerlukan ketrampilan strategi dan analisis untuk memenangkan pertandingan.

Di Semarang, animo pertandingan kartu pokemon mulai merebak bahkan terdapat satu Official GYM Pokemon TCG di Semarang yang terletak di Pedurungan Semarang.

Para pecinta TCG Pokemon sering untuk datang mengadu deck terkuatnya dan mencari point dengan tujuan mengikuti turnamen pokemon TCG sedunia.

"Secara bertahap, para pemain harus mengadu deck terkuatnya dari tiap daerah. Tiap mereka menang akan mendapatkan poin, dan point yang tertinggi akan dikirimkan untuk bertanding ditingkat dunia," kata, Ganang Dida, Koordinator Pokemon TCG di Fairians Sabtu (4/1/2025).

Selain bertanding, kartu Pokemon juga bisa untuk dikoleksi dan memiliki harga yang fantastis. Bahkan satu kartunya mampu mencapai jutaan rupiah, seperti kartu Pikachu VMax pelangi yang dipamerkan olehnya, harganya mencapai Rp5juta.

"Dulu ini (kartu pokemon) sampai Rp3juta-Rp5juta tergantung kualitas kartunya kalau kualitasnya bagus itu mahal. Sekarang kartu ini, sudah untuk koleksi jarang banget yang jual, jadi harganya diperkirakan naik," tuturnya.

Untuk penjualan kartu, biasanya dia lakukan melalui komunitasnya, media sosial atau menggunakan marketplace seperti Tokopedia.

Tak sedikit kartu mahal yang telah dia jual melalui media sosial dan tokopedia.

"Ada yang lelang juga melalui Facebook, kalau komunitas di Semarang mulai berkembang banyak yang juga dari Kudus, Solo kalau ada turnamen-turnamen besar daerah di Jawa Tengah Pada di sini," katanya. (Rad)