Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Bos Rental Ditembak di Rest Area

"Tak Ada Tekanan" Ucap Anak Bos Rental Tewas Ditembak saat Diperiksa Puspomal

Anak dari bos rental yang tewas ditembak saat mengambil mobilnya, Agam Muhammad diperiksa di Pusat Polisi Militer Angkatan Laut

Editor: rival al manaf
KOMPAS.com/NICHOLAS RYAN ADITYA
Anak korban penembakan rest area Tol Tangerang-Merak, Agam, ditemui di Markas Koarmada RI, Jakarta Pusat, Senin (6/1/2025). 

TRIBUNJATENG.COM – Anak dari bos rental yang tewas ditembak saat mengambil mobilnya, Agam Muhammad diperiksa di Pusat Polisi Militer Angkatan Laut (Puspomal), Selasa (7/1/2024).

Dalam pemeriksaan itu ia diminta menjelaskan kronologi peristiwa itu.

"Ya, memang kami ke sini karena adanya panggilan. Kami berada di dalam untuk menceritakan kronologis yang sebenarnya. Butuh waktu lima jam untuk memberikan hal ini," kata Agam, Selasa, dikutip dari tayangan Kompas TV.

Baca juga: Sosok 3 Anggota TNI AL Tersangka Penembakan Bos Rental, Ada yang Dari Kopaska

Baca juga: Pengakuan Oknum TNI AL Penembak Bos Rental, Merasa Jadi Korban, Tak Tahu Mobil Hasil Penggelapan

 Dalam pemeriksaan, Agam diminta untuk menjelaskan kronologi insiden, mulai dari penyewaan mobil, pencabutan GPS, pengejaran mobil, hingga laporan ke Polsek Cinangka, Banten.

Ia menegaskan, menyampaikan semua rentetan kejadian tragis itu tanpa tekanan dari pihak Puspomal.

"Tadi sih tidak menanyakan sih saya untuk perbedaan, cuma dari pihak sini (Puspomal) tidak ada tekanan. Jadi apapun yang terjadi, diceritakan sebenar-benarnya," ujar Agam.

Agam juga menyoroti adanya pernyataan berbeda yang sebelumnya muncul dalam konferensi pers TNI AL.

Namun, ia memilih fokus pada kronologi kejadian agar kasus ini dapat diselesaikan dengan terang benderang.

Agam mengklarifikasi tuduhan pengeroyokan yang melibatkan 15 orang seperti yang sempat disampaikan dalam pemberitaan sebelumnya.

Ia menegaskan bahwa tuduhan tersebut tidak benar.

"Oh iya, saya waktu itu bilang tentang adanya statement pengeroyokan 15 orang itu salah besar."

"Kasus ini harus terang benderang karena harus dikronologikan dari awal. Kalau tidak dari awal, jadi tidak sempurna untuk kasus seperti ini."

" Malah kami dituduh sebagai pengeroyok," tegas Agam.

Menurut Agam, setelah memberikan penjelasan lengkap, penyidik Puspomal yang memeriksa mulai memahami kejadian yang sebenarnya.

"Setelah kami menerangkan, akhirnya mungkin mereka sudah terbuka. Ternyata kasusnya seperti ini," tutup Agam.

Kasus ini terus dikawal oleh berbagai pihak untuk memastikan keadilan bagi korban dan keluarganya.

Peristiwa itu bermula ketika Agam melaporkan dugaan penggelapan mobil Honda Brio milik ayahnya ke Polsek Cinangka, Banten, pada pukul 02.30 WIB.

Ia membawa dokumen pendukung, seperti BPKB, STNK, dan kunci cadangan.

Namun, anggota piket yang berjaga, Brigadir Deri dan Bripka Dedi, justru meminta Agam membawa surat resmi dari pihak leasing, meskipun dokumen sudah lengkap.

Alih-alih mendampingi pelapor, kedua anggota polisi itu tidak melakukan tindakan yang semestinya dan membiarkan laporan berlalu.

Padahal, anggota Polri memiliki kewenangan untuk meminta bantuan tambahan dari Polres atau tim reserse jika kekuatan dianggap kurang memadai.

Setelah laporan diabaikan, Agam bersama beberapa orang tergabung dalam tim komunitas rental melanjutkan pencarian menggunakan GPS hingga ke Rest Area Km 45.

Di lokasi tersebut, pelaku yang membawa mobil menahan kendaraan dan melawan menggunakan senjata api.

Dalam penembakan itu, Ilyas mengalami luka tembak fatal, sementara Ramli terluka parah di tangan dan perut.

Ilyas dinyatakan meninggal dunia di RSUD Balaraja, sementara Ramli masih menjalani perawatan intensif. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Jam Diperiksa Puspomal, Anak Bos Rental Mobil Beberkan Kronologi Penembakan"

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved