LDII
LDII Menggerakkan Masyarakat untuk Mitigasi Perubahan Iklim Melalui Gerakan Lingkungan yang Holistik
Perubahan iklim menjadi salah satu tantangan terbesar umat manusia saat ini. Fenomena pemanasan global yang semakin mengkhawatirkan mempengaruhi
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA -- Perubahan iklim menjadi salah satu tantangan terbesar umat manusia saat ini. Fenomena pemanasan global yang semakin mengkhawatirkan mempengaruhi seluruh aspek kehidupan, dari pola cuaca yang ekstrem hingga berkurangnya keanekaragaman hayati.
Namun, di tengah kondisi tersebut, gerakan kepedulian terhadap lingkungan, seperti yang dilakukan oleh Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), memberikan harapan dan contoh nyata bagaimana upaya mitigasi perubahan iklim dapat dilakukan secara efektif di tingkat masyarakat.
Setiap tanggal 10 Januari, Indonesia memperingati Hari 1 Juta Pohon, yang pertama kali dicanangkan oleh Presiden Soeharto pada tahun 1993.
Hari ini menjadi simbol pentingnya kesadaran akan peran pohon dalam menjaga keseimbangan ekosistem, mengurangi pemanasan global, dan mengatasi dampak perubahan iklim.
Dalam semangat tersebut, LDII telah aktif menggerakkan program penghijauan dan pelestarian lingkungan yang berkelanjutan sejak 2007, dengan target ambisius yang terbukti berhasil menanam 4 juta pohon di berbagai wilayah Indonesia.
Melestarikan Alam dengan Program Go Green dan Kampung Iklim
Anggota Departemen Litbang, IPTEK, Sumberdaya Alam, dan Lingkungan Hidup (LISDAL) DPP LDII, Siham Afatta, menjelaskan bahwa penanaman pohon bukanlah sekadar aksi simbolis, melainkan bagian dari upaya mitigasi perubahan iklim yang lebih besar.
“Pohon menyerap sinar matahari melalui fotosintesis, membantu mengurangi dampak perubahan iklim yang semakin mengancam,” ujarnya.
Namun, Siham juga menekankan pentingnya pendekatan holistik dalam pelestarian lingkungan.
Selain penanaman pohon, LDII juga mengembangkan program kampung iklim (ProKlim), yang mengajak masyarakat berpartisipasi aktif dalam menjaga lingkungan hidup mereka.
Program ini tidak hanya fokus pada penghijauan, tetapi juga mengedepankan pengelolaan sampah, pendidikan lingkungan, dan pengendalian polusi.
“Aturan-aturan yang melibatkan masyarakat secara langsung sangat penting.
LDII berusaha mendorong partisipasi warga melalui pendekatan yang menyentuh hati mereka, baik melalui pencerahan dan penyadaran, maupun melalui mekanisme pengaturan dari atas seperti yang kami terapkan di beberapa pondok pesantren dan masjid,” tambah Siham.
Ketokohan Lokal sebagai Kunci Keberhasilan
Salah satu kunci sukses dalam program ProKlim LDII adalah peran ketokohan lokal yang mampu menggerakkan masyarakat untuk berpartisipasi dalam pelestarian lingkungan.
“Kita membutuhkan figur lokal yang berpengaruh, seperti para kyai, pimpinan pondok pesantren, atau tokoh masyarakat lainnya, untuk memberikan arahan dan memotivasi warga agar lebih peduli terhadap lingkungan,” kata Atus Syahbudin, Anggota Departemen LISDAL LDII.
Contoh keberhasilan ini dapat dilihat dari program Zero Waste yang telah berjalan di beberapa pondok pesantren (ponpes) LDII.
Dengan mengedepankan prinsip pengelolaan sampah yang minim dan berkelanjutan, beberapa ponpes di wilayah seperti Jombang, Lampung, dan Yogyakarta telah berkontribusi pada ProKlim di masing-masing wilayah.
Pendekatan ini melibatkan santri dan masyarakat sekitar, sehingga menciptakan perubahan yang menyeluruh dalam pola hidup dan kesadaran lingkungan.

Membangun Masa Depan yang Berkelanjutan
Melalui upaya-upaya ini, LDII tidak hanya berfokus pada penghijauan, tetapi juga pada pendidikan berkelanjutan untuk generasi mendatang.
Setiap warga, dari yang muda hingga yang tua, diharapkan dapat berpartisipasi dalam menjaga kelestarian alam.
Dalam jangka panjang, program-program seperti ProKlim dan Zero Waste diharapkan tidak hanya membantu memitigasi perubahan iklim, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat.
Sebagai organisasi yang terus mengedepankan prinsip keberlanjutan, LDII menegaskan komitmennya untuk terus berkontribusi dalam pelestarian lingkungan hidup.
Upaya-upaya seperti ini menjadi bukti bahwa setiap langkah kecil yang diambil oleh masyarakat, jika dilakukan secara kolektif, dapat memberikan dampak yang besar bagi masa depan Bumi.
Dengan terus mendukung gerakan Go Green dan program pelestarian lingkungan, LDII berharap dapat menjadi contoh bagi organisasi lain dan masyarakat luas dalam menghadapi tantangan perubahan iklim. Melalui kerja keras, kepedulian, dan semangat kebersamaan, kita semua bisa turut berkontribusi dalam menjaga keseimbangan alam demi generasi mendatang.
Baca juga: Pak Camat Asem Rowo Laporkan Akun TikTok ke Polisi, Dituding Sembunyikan Perempuan di Kantornya
Baca juga: Harga dan Cara Franchise Es Teh Poci, Mulai Rp 7 Jutaan
Baca juga: Pemkab Jepara Uji Coba Tiket Cashless di Pantai Bandengan dan Kartini
Apa Itu Sekolah Virtual Kebangsaan II yang Digelar LDII di Hotel Santika Premier Semarang Hari Ini? |
![]() |
---|
DPP LDII Gelar Sekolah Virtual Kebangsaan II: Menghidupkan Pancasila Menuju Kebangkitan Nasional 2.0 |
![]() |
---|
Gelar Kerja Bakti Nasional, LDII Ajak Warga Peduli Lingkungan dan Nasionalisme |
![]() |
---|
Mendikdasmen Abdul Mu’ti Dorong LDII Perkuat Pendidikan Karakter |
![]() |
---|
Webinar LDII Jateng Dihadiri 2000 Peserta, Dorong Toleransi dan Kerukunan Umat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.