Isi Uneg-uneg Ibu Siswi Korban Hukuman Duduk di Lantai Karena Belum Bayar SPP Selama 3 Bulan
Seorang siswa SD di Medan dihukum belajar di lantai karena menunggak SPP Rp 180 ribu. Ibunya protes keras, sekolah minta maaf.
TRIBUNJATENG.COM, MEDAN - Seorang siswa kelas IV SD swasta di Kota Medan harus belajar di lantai selama dua hari karena menunggak Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) sebesar Rp 180 ribu.
Kamelia, ibu dari siswa berinisial MA, mengungkapkan bahwa anaknya dihukum belajar di lantai dari pukul 08.00 hingga 13.00 WIB pada 6-7 Januari 2025.
"Anak saya malu ke sekolah karena disuruh duduk di lantai. Saya sendiri melihat kondisi itu ketika datang ke sekolah," ujar Kamelia di rumahnya di Jalan Brigjen Katamso, Medan, Jumat (10/1/2025).
Kronologi Insiden
Menurut Kamelia, hukuman diberikan karena MA belum membayar tunggakan SPP selama tiga bulan.
Ia menjelaskan bahwa keterlambatan terjadi karena dana Program Indonesia Pintar (PIP) belum cair pada akhir tahun 2024, sementara ia kesulitan mencari uang.
Saat tiba di sekolah, Kamelia mendapati anaknya duduk di lantai sementara teman-temannya belajar di meja.
"Begitu saya masuk kelas, saya lihat anak saya duduk di lantai. Teman-temannya bilang kasihan. Saya langsung menangis melihat itu," ujarnya.
Wali kelas menyatakan bahwa hukuman diberikan karena siswa tidak diizinkan mengikuti pembelajaran jika belum melunasi SPP.
Namun, pihak sekolah menyebut tidak ada aturan yang mengharuskan siswa belajar di lantai.
Tanggapan Sekolah
Kepala Sekolah Abdi Sukma, Juli Sari, menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga siswa atas kejadian tersebut.
Ia mengaku baru mengetahui insiden itu setelah ibu siswa datang ke sekolah.
"Kami tidak pernah mengeluarkan kebijakan seperti itu. Saya sudah memanggil wali kelas dan wali murid untuk mediasi," kata Juli.
Pihak sekolah berencana menggelar rapat pekan depan bersama yayasan untuk memutuskan langkah tegas terkait tindakan wali kelas tersebut.
Protes dan Harapan
Kamelia berharap kejadian serupa tidak terulang.
"Saya sekolah dulu tidak pernah dihukum seperti ini. Mohon sekolah lebih bijak dalam mendidik siswa," tegasnya.
Kasus ini menjadi perhatian publik setelah banyak warganet menyoroti tindakan guru yang dianggap tidak manusiawi.
Kini, pihak sekolah berkomitmen untuk mengevaluasi kebijakan internal agar insiden serupa tidak terjadi lagi.
Komplotan Pembobol ATM Gasak Rp706 Juta Cuma Pakai Tusuk Gigi |
![]() |
---|
Polisi Pungli Pengendara Rp 100 Ribu, Ga Sadar Ternyata Lagi Direkam |
![]() |
---|
Percakapan Lengkap Aiptu R Napitupulu Polisi Medan Pungli: "Ada Rp 100 Ribu Berangkat!" |
![]() |
---|
Viral Aiptu R Napitupulu Polisi Medan Pungli Rp 100 Ribu, Atasan: Benar |
![]() |
---|
Setengah Jam Setelah anaknya Diculik, Bu Guru Menerima Sepucuk Surat, Syok saat Tahu Pelakunya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.