Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Kronologi Siswa SD 3 Hari Duduk di Lantai karena Belum Bayar SPP Menurut Kepsek: Sebenarnya. . .

Kisah siswa Sekolah Dasar Yayasan Abdi Sukma dihukum duduk di lantai karena belum bayar uang Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP)

Editor: muslimah
Kompas
Siswa SD di Medan Dihukum Duduk di Lantai Karena Tunggak SPP, Malu Tak Mau Sekolah 

TRIBUNJATENG.COM, MEDAN - Kisah siswa Sekolah Dasar Yayasan Abdi Sukma dihukum duduk di lantai karena belum bayar uang Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) mengundang keprihatinan.

Kepala sekolah SD tersebut, Juli Sari mengungkap kalau persoalan tersebut sebenarnya telah selesai.

Diselesaikan baik-baik antara kedua belah pihak.

Juli pun menjelaskan kronologi kejadian muridnya berinisial MI itu duduk di lantai.

Baca juga: Pagar Misterius di Perairan Tangerang Tak Bisa Langsung Dibongkar, Menteri Kelautan: Ada Prosedurnya

Kamelia (38) ibu dari siswa SD kelas IV di Medan yang viral disuruh gurunya belajar di lantai saat diwawancarai di rumahnya di Jalan Brigjen Katamso, Medan, Sumatera Utara, Jumat (10/1/2025).
Kamelia (38) ibu dari siswa SD kelas IV di Medan yang viral disuruh gurunya belajar di lantai saat diwawancarai di rumahnya di Jalan Brigjen Katamso, Medan, Sumatera Utara, Jumat (10/1/2025). (Rahmat Utomo/Kompas.com)

Menurut Juli, awalnya dirinya tidak mengetahui siswa kelas 4 SD tersebut duduk di lantai saat proses belajar mengajar di sekolah.

Dikatakan Juli, pihak yayasan, tidak pernah mengeluarkan kebijakan siswa yang belum bayar SPP untuk duduk di lantai.

"Jadi sebenarnya ada mis komunikasi. Saya juga baru mengetahui siswa tersebut didudukkan di lantai setelah wali muridnya datang ke sekolah menemui saya sambil menangis," katanya saat dikonfirmasi Tribun Medan, Jumat (10/1/2025).

Diakui Juli, siswa tersebut belum melunasi SPP-nya sehingga belum dapat menerima rapornya.

"Sebenarnya anak itu tidak menerima raport karena belum melunasi  SPP. Tapi tidak jadi  permasalahan sebenarnya. Dan tetap bisa mengikuti pelajaran," terangnya.

Hanya saja, kata Juli, miskomunikasi terjadi antara dirinya dan wali kelas.

Menurutnya, wali kelas tersebut membuat peraturan sendiri tanpa ada konfirmasi ke pihaknya terlebih dahulu.

"Wali kelasnya membuat peraturan sendiri di kelasnya bahwa kalau anak tidak ada menerima rapor tidak boleh menerima pelajaran dan mendudukkan siswa tersebut di lantai saat pelajaran berlangsung, tanpa kompromi  dengan pihak sekolah," terangnya.

Juli mengaku sudah melakukan pemanggilan terhadap wali murid dan wali kelas secara langsung.

"Wali murid juga sudah kita panggil. Saat kejadian itu orang tuanya nangis-nangis. Dan permasalahan ini sudah kami selesaikan hari itu juga," terangnya.

Dikatakan, sebagai kepala sekolah, pihaknya sudah meminta maaf pada orang tua siswa tersebut.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved