Berita Regional
Kondisi Terkini Siswa Yang Dihukum Guru Belajar di Lantai Trauma, ibu Tak Sudi Lanjutkan Sekolah
Kondisi terkini MA (10), siswa yang dihukum duduk di lantai karena belum membayar sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) mengalami trauma ke sekolah.
TRIBUNJATENG.COM, MEDAN - Kondisi terkini MA (10), siswa yang dihukum duduk di lantai karena belum membayar sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) mengalami trauma pergi ke sekolah.
Kamelia (38) merasa prihatin dengan kondisi anaknya, tak sudi lagi melanjutkan pendidikan anaknya di SD Abdi Sukma Kota Medan.
Kamelia berencana akan memindahkan sekolah putranya tersebut.
Baca juga: Nasib Haryati, Guru SD Yang Hukum Siswa Duduk di Lantai Karena Belum Bayar SPP Dilarang Mengajar
"Enggak mungkin saya sekolahkan di sini lagi, jujur, karena apa pun ceritanya dia masih tetap bertemu sama guru kan. Sama guru yang sama gitu ya, saya tetap tarik anak saya daripada nanti mental dia gimana-gimana," ujar Kamelia di Jalan STM, Kota Medan, Minggu (12/1/2025).
Kamelia khawatir, bila tetap bersekolah di tempat yang sama, sang anak terus merasa ketakutan dengan guru yang menghukumnya.
"Saya sekolahkan anak saya bukan untuk ketakutan ke sekolah, dia buat cari ilmu. Apa pun ceritanya, kalau sudah kejadian kayak gini, otomatis benci (guru itu) melihat saya dan anak saya," ujarnya.
Ketua Yayasan Abdi Sukma, Ahmad Parlindungan, menyayangkan insiden viral tersebut.
Haryati, guru yang menghukum MA, telah diskors.

Ahmad juga menegaskan pihaknya tidak pernah membuat aturan yang mengharuskan siswanya duduk di lantai jika belum membayar SPP.
Kebijakan itu adalah inisiatif pribadi Haryati.
"Dia buat sendiri, dia buat sendiri, jadi enggak ada. Saya pun tak tahu, saya tanya kepada kepala sekolah pun tak ada aturan itu, jadi itu dibikin-bikin sendiri," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, viral di media sosial sebuah video yang memperlihatkan siswa SD dihukum duduk di lantai karena menunggak SPP.
Kamelia mengatakan anaknya memang menunggak uang SPP selama tiga bulan, totalnya Rp 180.000.
Dia mengatakan, salah satu faktor anaknya menunggak SPP adalah karena dana Program Indonesia Pintar (PIP) di tahun akhir 2024 belum cair.
Kemudian, Kamelia berencana menebus uang sekolah anaknya pada Rabu (8/1/2025).
Baca juga: Nasib Siswa SMP Diajak Hubungan Intim dengan Bu Guru di Grobogan, Tak Mau Sekolah Dikirim ke Ponpes
5 Pengakuan Mengerikan Prada Lucky Sebelum Tewas, dari Dipukul Saat Sakit hingga Organ Dalam Rusak |
![]() |
---|
Beginilah Cara Abdul Azis Bupati Koltim Kader Nasdem Atur Korupsi RSUD, Minta Fee Rp 9 Miliar |
![]() |
---|
Nelayan Ngaku Anggota TNI Tipu Puluhan Wanita dan Gasak Motor Korban |
![]() |
---|
Residivis Blora Tertangkap Setelah Bawa Kabur Puluhan Motor di 24 TKP Jateng dan Jatim |
![]() |
---|
TKW Jambi Disiksa Majikan di Malaysia hingga Koma, Keluarga sampai Tak Kenali Korban saat di RS |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.