Berita Blora
Hingga 12 Januari 2024, 654 Sapi di Blora Terjangkit PMK, 46 Ekor Mati
Dinas Pangan Pertanian Peternakan dan Perikanan (DP4) Kabupaten Blora, mencatat ratusan ekor sapi di Blora terjangkit kasus PMK
Penulis: M Iqbal Shukri | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, BLORA - Dinas Pangan Pertanian Peternakan dan Perikanan (DP4) Kabupaten Blora, mencatat ratusan ekor sapi di Blora terjangkit kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan), DP4 Blora, Endah Trisusanti, mengatakan ada 654 ekor sapi yang terpapar PMK.
Endah menyebut data itu sejak November 2024 sampai 12 Januari 2025.
Dari ratusan ekor sapi yang terpapar, ada puluhan ekor sapi yang tidak bisa diselamatkan.
"Yang terpapar PMK ada 654 ekor, sapi yang mati karena PMK ada 46 ekor, kemudian yang sembuh dari PMK ada 467 ekor," katanya, kepada Tribunjateng, Senin (13/1/2025).
Lebih lanjut, Endah mengatakan untuk mencegah lonjakan kasus PMK di Blora, saat ini DP4 Blora terus melakukan vaksinasi PMK ke sapi-sapi yang sehat. Itu sudah dilakukan ke desa-desa yang ada di Blora.
Menurutnya, tujuan vaksinasi itu sebagai upaya menambah imunitas pada hewan ternak sehingga bisa mencegah serangan PMK.
"PMK memang sudah menyebar di Jateng dan Jatim, termasuk di blora yang menjadi wilayah perbatasan sehingga antisipasi sangat diperlukan," terangnya.
Pihaknya, mengimbau agar saat membeli ternak seperti sapi baru jangan dijadikan satu dengan yang lama.
"Harus diisolasi atau disendirikan terlebih dahulu, sebagai langkah antisipatif. Karena setelah 14 hari baru tahu ada gejalanya terpapar PMK. Jadi sapi harus diisolasi terlebih dahulu," jelasnya.
Selain itu, upaya lain yang dilakukan oleh Pemkab Blora untuk mencegah lonjakan kasus PMK di Blora yakni sudah dilakukan penutupan pasar hewan.
Kepala Bidang (Kabid) Pasar, Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (Dindagkop UKM) Blora, Margo Yuwono, mengatakan ada dua pasar hewan di Blora yang ditutup sementara.
"Pasar Pon Blora dan Pasar Pahing Blora sudah kami tutup sementara. Karena di Blora baru hanya ada dua pasar hewan," terangnya.
Menurut Margo, penutupan dua pasar hewan itu untuk mencegah lonjakan kasus PMK di Blora.
Pasalnya, di pasar hewan merupakan tempat bertemunya sapi-sapi dari berbagai daerah, sehingga dikhawatirkan terjadi penularan PMK lewat aktivitas transaksi jual beli sapi.
"Penutupan dilakukan sampai nanti ada penurunan kasus PMK," paparnya.(Iqs)
Pemkab Blora Serius Kelola Sumur Minyak Tua, Bupati Arief Janji Jaga Kelestarian Lingkungan |
![]() |
---|
Warga Blora Keluhkan Kenaikan Pajak PBB-P2 Tanpa Sosialisasi, Begini Respon BPPKAD |
![]() |
---|
Proses Hibah Tanah untuk Pembangunan Kantor Imigrasi Blora Sedang Berjalan |
![]() |
---|
Birahi Pria 82 Tahun di Blora Tak Terbendung, Bocah di Bawah Umur Jadi Sasaran |
![]() |
---|
Tampang Mbahjo, Kakek Cabul di Blora Tega Lecehkan Anak 3 Kali, Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.