Berita Kajen
Identitas 8 Pemuda yang Bawa Sajam Hendak Tawuran Ternyata Masih Pelajar
Delapan remaja yang diamankan polisi di Polsek Sragi lantaran akan tawuran dengan senjata tajam.
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, KAJEN - Delapan remaja yang diamankan polisi di Polsek Sragi lantaran akan tawuran dengan senjata tajam (sajam) ternyata masih berstatus sebagai pelajar SMP.
Hal itu dikatakan Kapolsek Sragi AKP Prisandi Tiar, saat dihubungi Tribunjateng.com, Selasa, (14/1/2025).
"8 anak yang diamankan itu berasal dari salah satu SMP negeri di Kecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan," kata Kapolsek Sragi AKP Prisandi Tiar.
Baca juga: Detik-detik Warga Buntuti Gerombolan Remaja Hendak Tawuran di Pekalongan, Ketahuan Bawa Sajam
AKP Sandi menjelaskan, usai delapan pelajar tersebut diamankan warga dan polisi di Polsek Sragi, pihaknya mengundang para orang tua mereka.
Selanjutnya, mereka diberi pembinaan dan meminta maaf kepada orang tuanya masing-masing.
"Ada delapan anak. Satu anak yatim piatu. Jadi saat itu kita undang ketujuh orang tua mereka dan perwakilan pihak sekolah," jelasnya.
Pihaknya, akan mendalami rencana aksi tawuran dengan senjata tajam yang melibatkan para pelajar SMP tersebut.
Dua kelompok yang berencana akan tawuran akan dipanggil beserta perwakilan pihak sekolah dan orang tuanya, agar kedepannya tak terulang lagi.
"Jadi, minggu malam sekelompok pelajar SMP dari salah satu SMP negeri di Kecamatan Siwalan, berencana tawuran dengan kelompok pelajar lainnya dari salah satu SMP negeri di Kecamatan Sragi."
"Kedua kelompok pelajar SMP ini janjian tawuran di daerah Timbang, Sragi," ucapnya.
AKP Sandi menceritakan, kedua kelompok pelajar SMP ini janjian, tantang-tantangan melalui pesan WA. Mereka, janjian akan tawuran di daerah Timbang Sragi. Bahkan, rencana akan di-live-kan.
"Alhamdulillah sebelum tawuran terjadi bisa digagalkan," kata Kapolsek Sragi.
Ia menekankan kepada para orang tua untuk lebih memperhatikan pergaulan anak-anaknya.
Jika anak-anak seusia SMP belum pulang pada malam hari, para orang tua harus proaktif untuk mencari keberadaannya.
"Anak-anak usia SMP kluyuran main hingga tengah malam, orang tua harusnya mencari keberadaannya. Jangan dibiarkan mereka kluyuran main hingga tengah malam," tandas dia.
Selain itu, orang tua juga harus rajin mengecek isi handphone anak-anaknya.
Baca juga: Kelompok Remaja Asal Solo vs Boyolali Tawuran di Colomadu, Polisi Amankan 7 Orang dan Senjata Tajam
Jangan sampai, anak tidak mau Hp-nya diperiksa terus orang tua mengalah. Isi Hp harus diperiksa, agar hal-hal yang buruk bisa dicegah.
"Untuk mengantisipasi aksi tawuran antar pelajar, kami juga akan menerjunkan bhabinkamtibmas dan jajaran Polsek Sragi lainnya untuk menggiatkan program police goes to school."
"Melalui program itu, diharapkan mampu memberikan sosialisasi tentang kenakalan remaja kepada para pelajar di wilayah Sragi dan Siwalan," tambahnya. (Dro)
Caption
Puluhan Warga Antre Ingin Adopsi Bayi Perempuan yang Ditemukan di Sragi Pekalongan |
![]() |
---|
Pemkab Pekalongan Prioritaskan Pendidikan Bahagia dan Sekolah Layak |
![]() |
---|
Nasib Bayi Yang Dibuang Dalam Plastik di Pekalongan Akhirnya Diadopsi ke Panti Wilosotomo Salatiga |
![]() |
---|
Bayi Perempuan Ditemukan di Warung Pekalongan, Dibungkus Jaket dan Masih Bertali Pusar |
![]() |
---|
Ahmad Ridhowi Inisiasi Turnamen Bola Voli Antar Desa di Karangdadap Pekalongan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.