Berita Kajen
Pemkab Pekalongan Prioritaskan Pendidikan Bahagia dan Sekolah Layak
Pemerintah Kabupaten Pekalongan terus berkomitmen menghadirkan sistem pendidikan yang ramah anak.
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, KAJEN - Pemerintah Kabupaten Pekalongan terus berkomitmen menghadirkan sistem pendidikan yang ramah anak, menyenangkan, dan layak secara fisik.
Salah satu langkah konkrit yang kini tengah diuji coba adalah penerapan lima hari sekolah bagi seluruh sekolah negeri, sekaligus percepatan perbaikan fasilitas belajar-mengajar.
Dalam rangka menciptakan suasana belajar yang lebih manusiawi dan membahagiakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pekalongan tengah menguji coba sistem lima hari sekolah di seluruh sekolah negeri.
Baca juga: AKBP Rachmad Christiyan Yusuf Jabat Kapolres Pekalongan, Bupati Fadia: Mari Bersinergi
Kebijakan ini merupakan bagian dari strategi besar menjadikan pendidikan di Pekalongan lebih ramah anak, sekaligus memastikan sekolah memiliki fasilitas yang layak.
Bupati Pekalongan Fadia Arafiq menegaskan, kebijakan ini bukan sekadar pemangkasan jadwal, tetapi sebuah langkah untuk memberikan anak hak waktu bermain yang cukup di lingkungan keluarga dan sosial.
"Anak-anak juga butuh waktu menjadi anak-anak. Mereka harus punya waktu bermain, berkumpul dengan keluarga, bersosialisasi dengan teman."
"Kalau setiap hari sekolah sampai sore, lalu Sabtu masuk lagi, Minggunya ada kegiatan tambahan, kapan mereka bisa beristirahat?," ujarnya, Kamis (7/8/2025).
Sistem lima hari sekolah ini tetap mengacu pada regulasi nasional yakni durasi belajar 40 jam per pekan. Namun, jam belajar yang biasanya tersebar hingga Sabtu, kini dipadatkan dari Senin hingga Jumat.
Hal ini memungkinkan, anak dan guru memiliki waktu akhir pekan yang lebih luang.
"Guru juga perlu waktu jeda untuk menjaga semangat dan kreativitas. Saya ingin pendidikan yang membahagiakan semua pihak, anak didiknya senang, gurunya pun semangat," imbuhnya.
Tak hanya fokus pada aspek waktu belajar, Pemkab Pekalongan juga serius dalam memperbaiki kualitas sarana dan prasarana sekolah.
Bupati Fadia baru-baru ini mengunjungi SDN 02 Sengare, Kecamatan Talun, setelah mendapat laporan adanya siswa yang masih belajar di lantai beralas karpet karena kekurangan meja dan kursi.
Kunjungan tersebut langsung membuahkan hasil dengan percepatan pengadaan perabot yang dibutuhkan.
"Saya turun langsung bersama Kepala Dinas Pendidikan. Saya ingin memastikan anak-anak kita belajar di sekolah yang layak. Tidak harus mewah, tapi minimal memenuhi standar kenyamanan dan kelayakan," tegasnya.
Fadia juga mengajak masyarakat untuk aktif melaporkan jika masih ada sekolah dengan kondisi yang tidak memadai. Laporan bisa disampaikan melalui Dinas Pendidikan, Halo Bupati, atau media sosial resmi Pemkab Pekalongan.
Nasib Bayi Yang Dibuang Dalam Plastik di Pekalongan Akhirnya Diadopsi ke Panti Wilosotomo Salatiga |
![]() |
---|
Bayi Perempuan Ditemukan di Warung Pekalongan, Dibungkus Jaket dan Masih Bertali Pusar |
![]() |
---|
Ahmad Ridhowi Inisiasi Turnamen Bola Voli Antar Desa di Karangdadap Pekalongan |
![]() |
---|
1 Korban Tewas Tenggelam Saat Simulasi Evakuasi Laut di Pantai Wonokerto Pekalongan |
![]() |
---|
Wabup Pekalongan Sukirman Paparkan Strategi Ekonomi Daerah dalam Perubahan APBD 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.