Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

SMA Multazam IBS Semarang Gelar Workshop Seni Rupa Aplikatif, Lawan Perundungan Melalui Karya Seni

Ratusan siswa SMA Multazam IBS Kota Semarang mengikuti Workshop Seni Rupa Aplikatif pada Senin

|
Editor: muh radlis
IST
Ratusan Siswa SMA Multazam IBS Kota Semarang mengikuti Workshop Seni Rupa Aplikatif pada Senin (13/1/2025). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Ratusan siswa SMA Multazam IBS Kota Semarang mengikuti Workshop Seni Rupa Aplikatif pada Senin (13/1/2025).

Kegiatan ini menjadi bagian dari kampanye kreatif untuk melawan perundungan, baik di dunia nyata maupun di ruang digital.

Para siswa menuangkan kreativitas mereka dengan menorehkan cat warna-warni pada kain, menciptakan karya seni yang sarat pesan positif.

Workshop ini diadakan untuk mengajak generasi muda memahami bahaya perundungan yang semakin marak terjadi, terutama di era digital yang dinamis.

Saufia, siswi kelas 12 B, mengaku sangat antusias mengikuti kegiatan ini. 

"Acara ini memberikan pengalaman baru yang belum pernah saya dapatkan sebelumnya. Selain seru, kami juga merasa puas dengan hasil karya yang dihasilkan," ujarnya dengan semangat.

Meski cukup melelahkan, Saufia menambahkan bahwa kegiatan ini mampu mengalihkan pikiran dari rutinitas sehari-hari.

Ia berharap acara serupa dapat diadakan lebih sering. "Kami juga mendapatkan banyak ilmu dan tips dari narasumber yang sangat menginspirasi," tambahnya.

Sebelum memulai praktik, para siswa mendapat pembekalan dari Arief Hadinata, seorang seniman dari Hokgstudio.

Dalam pemaparannya, Arief menekankan pentingnya konsistensi dan semangat untuk terus belajar dalam berkarya.

“Seni rupa saat ini tidak hanya soal menciptakan karya yang indah secara visual, tetapi juga tentang keberlanjutan dan usaha untuk selalu mencoba hal baru,” kata Arief.

Ia berharap ilmu yang dibagikan dapat bermanfaat bagi para siswa dan mendorong mereka untuk terus berkarya.

Maryani, Kepala SMA Multazam IBS Kota Semarang, menyatakan dukungannya terhadap kampanye melawan perundungan melalui seni rupa ini.

"Selain menambah wawasan, kegiatan ini juga memberikan bekal soft skill dan hard skill yang dapat langsung diterapkan oleh siswa di lingkungan sekolah maupun masyarakat," ujarnya.

Ia juga mengapresiasi kolaborasi antara sekolah, narasumber, dan siswa dalam menciptakan suasana belajar yang interaktif dan menyenangkan. (*)      

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved