Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Warga Semarang Tewas Dianiaya Polisi

Saksi Kunci Kematian Darso yang Tewas Diduga Dianiaya 6 Polisi Jogja Diperiksa Polda Jateng

Penyidik Direktorat reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Tengah kembali memeriksa Keluarga mendiang Darso pada Selasa (14/1/2025) sore.

Penulis: iwan Arifianto | Editor: muh radlis
Tribun Jateng/ Iwan Arifianto
Poniyem menunjukkan foto Darso semasa hidup di rumahnya di Purwosari, Mijen, Kota Semarang, Sabtu (11/1/20245). 

"Para pelaku diproses hukum sehingga muncul vonis yang berkeadilan untuk keluarga. Mereka juga perlu dikenai sanksi etik profesi," bebernya.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Artanto mengatakan, saksi yang diperiksa kasus dugaan penganiayaan yang dialami Darso masih sebanyak 13 orang.

Belasan saksi yang diperiksa masih seputar keluarga Darso dan saksi mata lainnya. 

Namun, para terlapor belum diperiksa.

Artanto mengungkap, para terlapor belum diperiksa lantaran masih fokus menangani para saksi yang di Kota Semarang.

"Proses pemeriksaan saat ini belum menjangkau ke para terduga , penyidik masih fokus yang di Semarang," katanya.

Terkait kapan pemanggilan kepada para terlapor, Artanto menyebut penyidik memastikan dulu kebenaran dari kejadian penganiayaan tersebut. "Penyidik harus meyakini dulu bahwa hasil pemeriksaan di Semarang ini sudah sesuai dengan kriteria atau sesuai dengan cerita atau sesuai dengan peristiwa yang terjadi,"  jelasnya.

Sementara Koordinator Pusat Kajian Militer dan Kepolisian (Puskampol) Indonesia, Andy Suryadi menyayangkan kasus meninggalnya Darso warga Purwosari, Mijen, Kota Semarang yang diduga dianiaya oleh polisi. Dia berharap kasus ini memiliki titik terang selepas hasil ekshumasi keluar. 

Namun, dia menyayangkan sikap polisi asal Polresta Yogyakarta yang asal ambil Darso di rumahnya. Padahal Darso bukan terkait kasus darurat seperti gembong narkoba , teroris atau pembunuh. 

"Kasusnya Darso adalah kecelakaan, polisi tinggal koordinasi sama RT/RW atau polisi setempat untuk menanganinya sehingga  tindakan mereka juga akuntabel,"  katanya.  (Iwn)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved