Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

MBG

Puluhan Siswa dan Guru SD Keracunan Setelah Konsumsi Hidangan MBG, Gejala Muncul Jelang Malam

Siswa dan guru mengalami keracunan setelah menyantap Makanan Berbasis Gizi (MBG) yang disajikan pada Senin (13/1/2025) lalu. 

Editor: rival al manaf
(KOMPAS.COM/Fristin Intan Sulistyowati)
Wadah Makan Bergizi Gratis (MBG) 

TRIBUNJATENG.COM - Siswa dan guru mengalami keracunan setelah menyantap Makanan Berbasis Gizi (MBG) yang disajikan pada Senin (13/1/2025) lalu. 

Mereka mengalami diare setelah mengkonsumsi makanan yang diduga basi tersebut.

Peristiwa itu menimpa murid dan beberapa guru dari SDN 03 Nunukan Selatan, Nunukan, Kalimantan Utara.

Baca juga: 8 Siswa SDN Denasri Kulon 2 Alami Keracunan Pangan, Dinkes Batang Lakukan Penyelidikan Epidemiologi

Baca juga: UPDATE : Satu Korban Keracunan Massal di Juwana Pati Meninggal Dunia, Camat: Ada Komorbid

Kepala Sekolah SDN 03 Nunukan Selatan, Hairuddin, mengungkapkan bahwa pihak sekolah menduga penyebab kejadian tersebut adalah adanya lauk yang sudah basi dalam menu ayam kecap yang disajikan. 

“Kami menduga, menu pengantaran makan pagi yang tidak habis, dibagikan untuk menu pengantaran siang. Karena memang ada lauk yang basi, ada juga yang masih bagus,” ujar Hairuddin saat dihubungi pada Kamis (16/1/2025).

Sekolah ini memiliki 597 murid yang menjadi sasaran Program MBG.

Hairuddin menjelaskan bahwa pihak penyedia makanan mengolah masakannya dalam dua tahap, yaitu memasak menjelang Subuh untuk anak-anak yang sekolah pagi dan memasak kembali pada pukul 09.00 WITA untuk anak-anak yang bersekolah siang.

Dugaan mengenai penyebab diare ini muncul setelah sejumlah murid yang mengalami gejala tersebut menceritakan kepada orang tua mereka.

Meskipun demikian, terdapat juga murid yang tidak mengalami diare.

“Yang tidak mengalami diare, mungkin kebagian lauk yang bagus,” kata Hairuddin.

Hingga saat ini, Hairuddin belum dapat memastikan jumlah pasti murid dan guru yang terkena keracunan makanan MBG, namun ia memastikan bahwa jumlahnya tidak sedikit.

“Kelas 3 C ada sekitar 17 murid. Kelas 2 B, sekitar 12 murid. Beberapa guru juga ada yang terkena diare. Jadi ada murid yang tidak masuk sekolah."

"Daripada dibuang, kita persilahkan gurunya menikmati itu,” jelas Hairuddin.

Gejala mual dan diare mulai dialami oleh para murid dan beberapa guru menjelang malam, yang semakin memperkuat kecurigaan bahwa kejadian ini berkaitan dengan menu MBG yang dikonsumsi.

Dalam upaya menangani masalah ini, pihak sekolah telah memanggil penanggung jawab dapur, pengawas, Bhabinsa, dan perwakilan BGN untuk mengadakan rapat.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved