Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Sempat Jadi Miliarder Ternama, Pria Ini Berjualan Roti di Jalan dan Tanggung Hutang Ratusan Miliar

Sosok Sirivat Voravetvuthikun tengah menjadi perbicangan publik mancanegara, seorang miliarder tersebut memiliki kisah hidup

Penulis: Alifia | Editor: galih permadi
Freepik.com
Ilustrasi Sandwich 

Sempat Jadi Miliarder Ternama, Pria Ini Berjualan Roti di Jalan dan Tanggung Hutang Ratusan Miliar

TRIBUNJATENG.COM- Sosok Sirivat Voravetvuthikun tengah menjadi perbicangan publik mancanegara, seorang miliarder tersebut memiliki kisah hidup yang menarik.

Diketahui jika sebelumnya, Sirivat merupakan seorang miliarder ternama di Thailand.

Berdasarkan laporan dari Bangkok Post, Sirivat adalah seorang pialang saham yang sangat sukses.

Baca juga: Penampakan Planet Mars Terang Benderang dan Bisa Dilihat dari Indonesia, Ini Kata Profesor

Baca juga: Mark Zuckerberg Ungkap Enkripsi yang Melindungi Pesan WA Bisa Dibaca CIA, Begini Penjelasannya

Baca juga: Raffi Ahmad Disentil Mahfud MD Usai Mobil Dinasnya Viral & Dianggap Arogan: Ini Pejabat Nggak Jujur

Sirivat bahkan dijuluki sebagai "The Phantom" lantaran keahliannya dalam memilih saham yang tepat.

Diketahui jika Sirivat memiliki latar belakang pendidikan sebagai lulusan Universitas Texas, Austin, Amerika Serikat pada tahun 1974 silam.

Memasuki usianya yang ke 28 tahun, Sirivat telah menjabat sebagai seroang CEO di Perusahaan Investasi Asia Securities.

Sirivat telah bergelut dalam dunia saham selama kurang lebih 20 tahun, di mana dirinya diketahui berhasil mendapatkan banyak keuntungan yang menjadikannya miliarder Thailand di tahun 1990-an dengan harta dan investasi yang sangat melimpah.

Namun, dunia berbalik memasuki tahun 1994 Sirivat jatuh miskin, bisnis investasi miliknya hancur ketika pasar saham di Thailand mulai jatuh.

Kemudian terjadilah krisis keuangan yang meluas ke sebagian besar negara di Asia pada tahun 1997 dan menjadi titik terendah Sirivat.

Bahkan, proyek kondominium mewah miliknya yang berada di Taman Nasional Khao Yai juga terpaksa harus dihentikan.

Di tengah keterpurukannya, Sirivat juga menanggung hutang senilah USD 30,4 juta di mana nominal tersebut setara dengan Rp 492 Miliar.

Pada tahun 2003, Sirivat dinyatakan bangkrut akibat kerugian yang ia alami secara bertubi-tubi.

Dikutip dari VOA pada Jumat (17/1/2025) Sirivat mengungkap kehidupannya terkini setelah mengalami kebangkrutan dengan nominal yang sangat besar.

"Jadi hidup saya berubah total dari gaya hidup mewah menjadi gaya hidup orang biasa," ujar Sirivat dalam pernyataannya terhadap VOA.

Sirivat juga mengaku jika dirinya tak henti dikunjungi oleh para kreditur, lantaran hutangnya yang menumpuk untuk bertahan hidup.

Sirivat kemudian memutuskan untuk berjualan roti di jalanan Kota Bangkok.

Sirivat diketahui menjual roti sandwich dengan menggunakan kotak busa berwarna kuning yang tergantung di lehernya.

Hari pertamanya berjualan, Sirivat mendapatkan uang senilai Rp 226.000 dengan penghasilannya setelahnya yang tidak seberapa.

Sirivat diketahui memiliki semangat yang luar biasa, demi tanggung jawabnya menghidupi keluarganya.

Tampaknya, usaha dan semangat Sirivat bersama sang istri membuahkan hasil.

Tiga tahun ia menekuni bisnis rotinya, usahanya tersebut mulai berkembang.

Roti sandwich yang ia jual dengan nama Sirivat Sandwish tersebut mulai banyak digemari.

Ia bahkan membuka kedai kopi dan usaha katering, hingga dirinya mendapatkan julukan "Tuan Sandwich".

Sirivat mulai terkenal kembali berkat kerja keras dan usahanya, meskipun begitu dirinya diketahui masih tetap melakukan investasi saham di luar bisnis roti lapis dan kedai kopi yang ia geluti.

(*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved