Berita Kudus
3 Hari Terakhir Ini, Debit Air Bendung Wilalung Kudus Meningkat
Sejak tiga hari terakhir, debit air di Bendung Wilalung di Kabupaten Kudus mengalami kenaikan secara konstan.
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Sejak tiga hari terakhir, debit air di Bendung Wilalung mengalami kenaikan secara konstan.
Debit terakhir yakni 839 meter kubik per detik yang akhirnya pintu air menuju Sungai Juwana dibuka 10 sentimeter.
Operator Bendung Wilalung, Karno mengatakan, meski mengalami kenaikan sejak tiga hari terakhir, tetapi kondisinya masih aman dan terkendali.
Baca juga: Kuliner Kudus : Lezatnya Keong Sruput Ibu Puji Hanya Rp 5.000/Porsi, Kuliner Legendaris Murah Meriah
Baca juga: 6 Rekomendasi Kuliner di Kudus yang Bisa Dikunjungi Saat Liburan Imlek 2025
Tapi kondisi ini bisa semakin parah jika cuaca di hulu tidak mendukung.
Artinya curah hujan tinggi dan debit air terus bertambah.
Debit air yang telah mencapai 839 meter kubik per detik tersebut memang secara prosedur pitu air di Bendung Wilalung yang mengarah ke Sungai Juwana harus dibuka.
Menurutnya, debit ketika sudah mencapai 800 meter kubik pintu air menuju Juwana harus dibuka.
“Pukul 06.00, kami buka pintu air nomor 8."
"Ini debit masih stabil di posisi 839 meter kubik per detik."
"Situasi di hulu sungai saat ini juga masih terkendali,” kata Karno kepada Tribunjateng.com, Selasa (21/1/2025).
Karno melanjutkan, ketika debit terus bertambah, pihaknya juga akan membuka pintu air lebih lebar.
Baca juga: Ini Alasan Pemkab Kudus Batalkan Kelulusan Lima Calon PPPK, Ada Pelanggaran Berat
Baca juga: Pemkab Kudus Batalkan Kelulusan 5 Calon PPPK 2024, Berikut Penjelasannya
“Taruhlah kalau debit naik menjadi 850 meter kubik per detik, dibuka lagi ditambah 5 sentimeter,” kata Karno.
Sementara Penjabat Bupati Kudus, Herda Helmijaya mengatakan, dalam upaya pengendalian banjir di Kabupaten Kudus tidak bisa dilakukan sendiri.
Harus ada keterlibatan dari daerah sekitar.
Mengingat dalam upaya pengelolaan air ini perlu ada kerja sama lintas daerah.
“Rasanya sudah harus dimulai kerja sama antarwilayah untuk mengatasi persoalan air ini."
"Sungai tidak hanya melintas di Kudus, kami lihat kemungkinan-kemungkinan,” kata Herda Helmijaya.
Persoalan pengelolaan air ini, kata Herda, bisa dibawa ke tingka provinsi melalui kerja sama antarkabupaten.
Sebab, dalam praktiknya memang tidak bisa kalau harus Kabupaten Kudus yang melakukan upaya pengendalian air.
“Misalnya kalau punya uang dan mampu membangun area resapan baru atau embung baru atau retensi, tetapi secara kewilayahan tidak tersedia."
"Makanya harus kami pikirkan bersama,” kata Herda Helmijaya. (*)
Baca juga: Pemprov Jateng Salurkan Bantuan Rp 478 Juta untuk Korban Banjir Brebes
Baca juga: Perjalanan Kereta Api Dibatalkan Imbas Banjir di Petak Jalan Gubug - Karangjati Grobogan
Baca juga: Sekolah di Blora Wajib Ganti Rugi Rp 80 Ribu per Buah Jika Piring Makan Hilang dalam Program MBG
Baca juga: BREAKING NEWS: 11 Orang Meninggal Dunia Tersapu Longsor di Petungkriyono Kabupaten Pekalongan
Disdikpora Kudus Tegaskan Dana PIP Harus Disalurkan untuk Program Penunjang Pendidikan |
![]() |
---|
Pemkab Kudus Beri Pendampingan Psikologi dan Bantuan Sosial kepada Anak Korban Penusukan |
![]() |
---|
Pilu, 3 Warga Kudus Ditemukan Terpasung di Kamar Rumah, Alami Gangguan Kejiwaan Akut |
![]() |
---|
Curhat Putri Pencari Kerja di Job Fair UMK 2025, Gagal Berikan CV Meski Sudah Jajaki 10 Perusahaan |
![]() |
---|
Jerit Petani Tembakau di Kudus: Panen Melimpah, Jualnya Susah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.