Berita Jateng
Kementerian Pertanian Didesak Tangani Banjir di Demak, Cegah Lahan Puso
Kementerian Pertanian diharapkan bisa segera melakukan penanganan atas banjir yang melanda wilayah pertanian di Kabupaten Demak.
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Anggota Komisi IV DPR RI Hindun Anisah berharap Kementerian Pertanian bisa segera melakukan penanganan atas banjir yang melanda wilayah pertanian di Kabupaten Demak.
Di sisi lain, untuk wilayah Kudus juga perlu adanya langkah mitigasi bencana banjir yang berpotensi menggenangi lahan pertanian.
Apalagi baru-baru curah hujan tinggi ditambah debit air di sejumlah sungai juga meningkat.
Baca juga: Bendungan Wilalung Dibuka, Warga Pati Diminta Waspadai Potensi Banjir
"Ini perlu langkah cepat agar tidak ada kerugian seperti yang sebelumnya pernah terjadi di Kabupaten Demak dan Kudus karena lahan puso," kata anggota DPR RI Fraksi PKB.
Langkah konkret tersebut bisa berupa penyiapan pompa air.
Hal ini dirasa penting karena saat sawah tergenang banjir bisa segera disedot airnya untuk dialirkan ke sungai.
"Melihat apa yang sering terjadi ini harapan kami mari bersama-sama bisa melakukan antisipasi agar petani tidak merugi," kata Hindun Anisah.
Untuk saat ini di Kabupaten Demak juga harus menjadi perhatian lantaran di wilayah ini juga memiliki risiko tinggi banjir melanda lahan pertanian.
Baru-baru ini tanggul Sungai Cabean jebol yang akhirnya menggenangi wilayah permukiman dan lahan pertanian.
Untuk itu Hindun Anisah meminta Kementerian Pertanian untuk turun secara langsung menangani lahan pertanian yang rusak akibat terendam banjir.
"Tidak hanya menggenai ratusan rumah yang ada di sepanjang Sungai Cabean, lahan pertanian yang dekat dengan aliran sungai mengalami kerusakan dan terancam gagal panen," kata Hindun.
Hindun khawatir jika upaya perbaikan saluran irigasi pertanian ini tidak segera dilakukan akan berdampak pada menurunnya produksi beras yang ada di wilayah Kabupaten Demak.
"Demak menjadi salah satu Kabupaten di Jawa Tengah yang menjadi lumbung padi, ini pasti akan sangat mengganggu," katanya.
Menurutnya banjir ini menjadi pengingat pentingnya langkah mitigasi bencana dan perbaikan infrastruktur untuk mengantisipasi potensi bencana di masa depan.
Di sisi lain dengan adanya asuransi pertanian juga perlu secara masif disosialisasikan kepada petani.
Baca juga: 3 Hari Terakhir Ini, Debit Air Bendung Wilalung Kudus Meningkat
Asuransi ini bisa menjadi sekoci bagi petani saat lahannya dilanda banjir.
Kemudian adanya program bantuan puso yang sudah berlangsung ini juga perlud ditingkatkan lagi.
"Kami juga perlu menyerap aspirasi dari masyarakat terutama petani terkait apa yang menjadi keinginan mereka dalam upaya mitigasi banjir di lahan pertanian," kata dia. (*)
UPDATE Pelajar SMA Magelang Diduga Dihajar Polisi karena Ikut Demo: Didatangi Polisi Minta Damai |
![]() |
---|
Polda Jateng Ungkap Kasus Kerusuhan Massa di Jawa Tengah, Amankan Total 1.747 Pelaku Aksi Anarkis |
![]() |
---|
Gubernur Jateng Ahmad Luthfi Usulkan Aplikasi Pelayanan Publik Diintegrasikan Secara Nasional |
![]() |
---|
Profil Rohmat Marzuki, Anggota DPRD Jawa Tengah Yang Dilantik Jadi Wakil Menteri Kehutanan |
![]() |
---|
Polda Jateng Pastikan Pelayanan SKCK Optimal di Tengah Lonjakan Pemohon |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.