Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Longsor Petungkriyono Pekalongan

Korban Hilang Akibat Longsor Petungkriyono Pekalongan Masih Simpangsiur, BNPB: 16 Tewas

16 orang tewas akibat longsor di Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan pada Senin (20/1/2025) pukul 17.30. 

Penulis: budi susanto | Editor: deni setiawan
DOKUMENTASI BNPB
Relawan bencana saat mengevakuasi korban bencana di Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Selasa (21/1/2025). 

TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - 16 orang tewas akibat longsor di Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan pada Senin (20/1/2025) pukul 17.30. 

Longsor tersebut menimbun dua rumah dan menyeret beberapa kendaraan yang melintas di lokasi.

Hingga hari ini, Selasa (21/1/2025), tim gabungan masih mencari tiga orang yang dilaporkan hilang. 

Baca juga: Sekda Pekalongan Akbar : Sekdes Kasimpar Jadi Korban Tewas Longsor dan Banjir Bandang Petungkriyono

Baca juga: FOTO-FOTO Bencana Longsor di Petungkriyono Pekalongan yang Tewaskan 11 Orang, Akses Tertutup

Selain itu, 10 orang yang mengalami luka-luka telah mendapatkan perawatan Puskesmas maupun rumah sakit terdekat.

Dijelaskan Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, bencana tersebut juga merusak dua jembatan di wilayah tersebut, sehingga akses menjadi terganggu.

"Selain longsor, wilayah tersebut juga diterjang banjir bandang yang dipicu hujan deras sejak Senin (20/1/2025) sore."

"Kerugian akibat banjir bandang masih dalam proses pendataan oleh pihak berwenang," terangnya, Selasa (21/1/2025).

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa hingga Kamis (23/1/2025), Kabupaten Pekalongan masih berpotensi diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga sedang. 

Cuaca ini meningkatkan risiko banjir dan tanah longsor di area rawan.

BNPB mengimbau warga untuk tetap waspada, terutama bagi mereka yang tinggal di sekitar lereng atau tebing. 

Abdul Muhari meminta warga memantau kondisi tanah di sekitar tempat tinggal mereka.

“Jika hujan turun terus-menerus selama dua jam atau lebih, segera lakukan evakuasi mandiri demi keselamatan,” imbuhnya.

Relawan bencana saat mengevakuasi korban bencana di Petungkriyono Kabupaten Pekalongan, Selasa (21/1/2025).
Relawan bencana saat mengevakuasi korban bencana di Petungkriyono Kabupaten Pekalongan, Selasa (21/1/2025). (BNPB)

Baca juga: BREAKING NEWS: 11 Orang Meninggal Dunia Tersapu Longsor di Petungkriyono Kabupaten Pekalongan

Polda Jateng Kirim Tim SAR dan DVI

Sementara itu, Polda Jateng menyiapkan personel Search and Rescue (SAR) serta Tim Disaster Victim Identification (DVI) ke lokasi bencana longsor di Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan.

Bencana longsor tersebut terjadi di Desa Kesimpar, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan pada Senin (20/1/2025) petang.

Dalam kejadian ini, belasan orang ditemukan tewas dan beberapa orang masih dinyatakan hilang.

"Kami terjunkan tim SAR dan DVI untuk bencana longsor di Petungkriyono Kabupaten Pekalongan," jelas Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, Selasa (21/1/2025).

Tim tersebut dibagi menjadi dua tugas yakni regu pencarian dan penyelamatan dilakukan dari Tim SAR Brimob dan Samapta Bhayangkara (Sabhara). 

Adapun untuk tim DVI bertugas melakukan mengidentifikasi atau memastikan identitas korban bencana.

"Mereka sudah ready personel dan peralatannya ketika terjadi bencana besar seperti ini."

"Kami tinggal menunggu Polres butuh kekuatan tambahan atau BKO berapa untuk diterjunkan ke lokasi," terangnya.

Tak hanya bencana longsor di Petungkriyono, kepolisian juga disibukkan oleh berbagai bencana di daerah lainnnya seperti banjir yang memutus jalur Pantura Kendal hingga tanggul jebol yang melumpuhkan jalur Purwodadi-Kota Semarang.

Baca juga: Ditabrak Truk dari Belakang, Mobil Avanza Masuk Rumah Warga di Siwalan Kabupaten Pekalongan

Baca juga: BREAKING NEWS : Malam Ini Kabupaten Pekalongan di Landa Bencana Banjir dan Tanah Longsor

Cuaca Ekstrem di Jawa Tengah

Cuaca ekstrem yang melanda Jawa Tengah menyebabkan 14 daerah terkena bencana dalam rentang waktu Senin (20/1/2025) pukul 19.00 hingga Selasa (21/1/2025) pukul 07.00. 

Berdasarkan data BPBD Jateng, mayoritas wilayah terdampak berada di pesisir utara.

Beberapa daerah yang dilanda banjir seperti Kabupaten Brebes, Tegal, Kota Tegal, Pemalang, Pekalongan, Batang, Kendal, Kota Semarang, dan Demak. 

Wilayah tengah seperti Grobogan, Sragen, Surakarta, dan Sukoharjo juga tak luput dari genangan air.

Di bagian selatan, Banjarnegara turut terkena dampak.

Selain banjir, tanah longsor terjadi di Pekalongan, Kendal, Semarang, dan Banjarnegara.

Sementara itu, cuaca ekstrem dilaporkan melanda Kendal dan Jepara.

Akibat bencana tersebut, 1.366 rumah terendam, 26 rumah rusak dengan kategori ringan hingga berat, dan 10 hektare lahan terdampak.

25 fasilitas umum juga mengalami kerusakan.

Tak hanya itu, 943 warga terpaksa mengungsi, 6 orang luka-luka, dan 1 orang meninggal dunia.

Kondisi banjir bandang dan tanah longsor di Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan.
Kondisi banjir bandang dan tanah longsor di Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan. (BNPB)

Baca juga: Sensasi Off-Road di Kali Paingan, Wisata Baru Pakai Mobil Jip yang Menantang di Pekalongan

Kalakhar BPBD Jateng, Bergas Catursasi Penanggungan menjelaskan, evakuasi dan penyediaan tempat pengungsian terus dilakukan. 

Koordinasi dengan dinas teknis, seperti Pusdataru dan BMCK juga berjalan untuk penanganan yang lebih spesifik.

"Kami fokus pada penanganan warga terdampak."

"Asesmen masih berlangsung di beberapa lokasi karena ada potensi kejadian susulan," jelas Bergas kepada Tribunjateng.com, Selasa (21/1/2025).

Bergas mencontohkan penanganan di Kabupaten Brebes, dimana sekira 40 warga dievakuasi dari satu lokasi, dengan total pengungsi mencapai 300 orang. 

Di Kabupaten Kendal, dua bencana sekaligus banjir dan longsor mengharuskan langkah penanganan lebih intensif.

"Bantuan logistik sudah disalurkan."

"Saat ini pasokan makanan mengandalkan gudang bahan pangan di masing-masing kabupaten kota terdampak," tambahnya.

Sementara itu, banjir bandang di Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan menyebabkan beberapa orang terseret arus.

“Jumlah pastinya masih simpang siur."

"Informasi dari warga menyebut ada belasan orang yang terbawa arus, bahkan ada yang menyebut hingga 14 orang."

"Mereka sedang memancing saat banjir melanda,” ungkap Bergas.

Tim gabungan terus melakukan pencarian terhadap korban yang hilang.

Kondisi cuaca ekstrem membuat proses pencarian berjalan penuh tantangan. (budi susanto, iwan arifianto)

Baca juga: Polres Wonosobo Tanam Jagung Serentak, Target Sasar Lahan 13.850 Meter Persegi di 15 Kecamatan

Baca juga: 309 Keluarga di Sragen Terdampak Luapan Sungai Bengawan Solo, Ketinggian Air Capai 1 Meter

Baca juga: Segera Daftar! Pendaftaran Wisuda ke-65 di UIN Saizu Ditutup 24 Januari 2025

Baca juga: Kisah Panjang Musodah Warga Demak Berjuang Lawan Kanker, Untungnya Dibantu BPJS Kesehatan

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved