Berita Banyumas
Wamendikdasmen Sebut Evaluasi PPDB dan Sistem Zonasi Akan Segera Diumumkan
Wamendikdasmen, Prof. Atip Latipulhayat mengatakan perbaikan mekanisme penerimaan peserta didik baru (PPDB) akan segera diumumkan
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO -- Wamendikdasmen, Prof. Atip Latipulhayat mengatakan perbaikan mekanisme penerimaan peserta didik baru (PPDB) akan segera diumumkan oleh Kementerian Dikdasmen.
"PPDB, tunggu, sabar saja, dalam waktu dekat ini, insyaallah," katanya kepada Tribunbanyumas.com.
Disinggung mengenai kemungkinan sistem zonasi dalam PPDB akan dihapuskan, ia mengatakan Kemendikdasmen memperbaiki kekurangan yang ada dalam mekanisme PPDB serta mempertahankan yang dinilai sudah bagus.
Menurut dia, hal itu bukan berbicara apakah sistem zonasi akan dihapuskan atau tidak dihapus.
"Akan tetapi menghadirkan sistem penerimaan peserta didik yang terbaik, yang mengakomodasi aspirasi yang selama ini masuk, kekurangannya kita perbaiki, dan kemudian yang harus diadakan, kita adakan," jelasnya.
Ia mencontohkan beberapa kekurangan dalam mekanisme PPDB yang selama ini berjalan di antaranya sistem zonasi.
Sistem zonasindianggap diskriminatif dan mekanisme tersebut dinilai menyebabkan sekolah swasta tidak kebagian murid.
Menurut dia, semua kekurangan yang ada dalam mekanisme PPDB tersebut akan diperbaiki oleh Kemendikdasmen.
"Bahkan, PPDB itu seperti menghantui, sehingga istilahnya juga kita ganti supaya tidak menakutkan," katanya.
Hal itu disampaikannya saat menjadi keynote speaker dalam seminar nasional di Auditorium Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Selasa (21/1/2025).
Seminar mengangkat tema "Quo Vadis Kompetensi Sosial Emosional Guru di Era Deep Learning" dalam rangka memperingari Hari Guru Nasional 2024 dan menyongsong kebijakan baru Kemendikdasmen bagi guru dan kepala sekolah TK SD, SMP se-Kabupaten Banyumas.
Ada sebanyak 1.730 peserta yang terdiri dari Kepala Sekolah dan guru SD, TK dan SMP se-kabupaten Banyumas.
Wakil Menteri Dikdasmen, Prof. Atip Latipulhayat mengatakan visi-misi Kemendikdasmen adalah menghadirkan pendidikan yang bermutu dan berkualitas untuk semua.
"Perlunya ditopang pula oleh pendidiknya yang juga bermutu dan berkualitas.
Tantangan pendidikan adalah kualitas guru, oleh karena itu dalam program akan menghadirkan berbagai upaya dan hal dalam meningkatkan kualitas guru," terangnya.
Disinggung mengenai perbaikan mekanisme PPDB pihaknya mengatakan akan segera diumumkan.
Terkait dengan libur sekolah saat bulan Ramadhan, Wamendikdasmen mengatakan hal itu saat sekarang tinggal menunggu penandatanganan.
"Sedikit saja bocorannya, sedikit ya, jadi kita itu tidak mengunakan kata libur, tapi pembelajaran di bulan Ramadhan.
Karena libur itu sebenarnya ada tujuannya, 'kan menghormati bulan Ramadan, menghormati 'kan tidak mesti libur, justru kita hormati dengan memperbanyak ibadah," imbuhnya.
Oleh karena itu, kata dia pembelajaran pada bulan Ramadan ada dua metode, yakni pembelajaran di rumah dan pembelajaran di sekolah.
Dua metode pembelajaran tersebut sebelumnya sudah ada karena kegiatan belajar mengajar di sekolah diliburkan selama satu minggu pada awal bulan Ramadan yang disebut dengan pembelajaran di rumah, dan selanjutnya pembelajaran di sekolah.
"Ini juga memberi kesempatan untuk siswa-siswa yang nonmuslim, mereka 'kan juga tidak bisa dipaksakan ikut.
Di samping itu juga kan soal ketuntasan pembelajaran," imbuhnya.
Terkait dengan hal itu, dia mengatakan pihaknya akan merancang lebih detail dan selanjutnya pemerintah daerah nanti akan menentukan rancangan yang bagaimana, seperti pengurangan waktu belajar di sekolah dan sebagainya.
"Intinya kita bukan libur Ramadan, tapi pembelajaran di bulan Ramadhan.
Ada pembelajaran di rumah dan di sekolah," imbuhnya. (jti)
Baca juga: Banjir Luapan Sungai Wulung, Dua Desa di Kradenan Blora Terdampak, Berikut Daftarnya
Baca juga: Kuliner Kudus : Lezatnya Keong Sruput Ibu Puji Hanya Rp 5.000/Porsi, Kuliner Legendaris Murah Meriah
Baca juga: Chord Kunci Gitar Menunggu For Revenge, Elsa Japasal Eca Aura
Pihak Sekolah di Purwokerto Belum Bisa Pastikan Ada atau Tidaknya Perundungan dalam MPLS |
![]() |
---|
Oblo Pengedar Psikotropika Dibekuk di Sokaraja Banyumas, Polisi Sita 193 Butir Alprazolam |
![]() |
---|
Siswa SMA Negeri di Purwokerto Diduga Alami Perundungan, Trauma Dirawat Hingga 16 Hari di RS |
![]() |
---|
Sentra Perajin Pin Garuda Pasir Wetan Banyumas Terpuruk Jelang 17 Agustus |
![]() |
---|
BREAKING NEWS Dapur Produksi Gula Jawa di Banyumas Kebakaran Saat Ditinggal Pemilik Salat Magrib |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.