Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Tanggul Kali Bodri Jebol, Pemprov Jateng Bangun Tanggul Darurat untuk Kendal

Tanggul Kali Bodri di Kendal jebol, menyebabkan banjir hingga 2 meter. Pemprov Jateng bangun tanggul darurat dan rencanakan tanggul permanen.

Agus Salim
Proses pembangunan tanggul darurat berupa geobag di Kali Bodri Kendal oleh Pusdataru Jateng dibantu TNI Polri menggunakan bantuan alat berat, Kamis (22/1/2025). 

TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah turun tangan mengatasi dampak banjir akibat jebolnya dua tanggul Kali Bodri di Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal.

Tanggul yang jebol pada Senin (20/1/2025) malam menyebabkan ribuan warga di Kecamatan Patebon dan Pegandon terendam air dengan ketinggian bervariasi.

Wilayah terparah adalah Dukuh Babadan, dengan ketinggian air mencapai dua meter.

Pelaksana lapangan Pusdataru Jateng, Adi Darmawan, menyampaikan bahwa pihaknya membangun tanggul darurat menggunakan geobag, yakni kantong dari kain geotekstil yang diisi tanah.

“Tanggul ini bisa bertahan hingga enam bulan karena bahan geobag kuat dan tahan lama,” ujar Adi di lokasi pembangunan tanggul darurat, Kamis (23/1/2025).

Sebanyak 130 kantong geobag digunakan untuk membangun tanggul darurat yang ditargetkan selesai hari ini, dengan bantuan alat berat serta personel TNI dan Polri.

Setelah tanggul darurat selesai, pihaknya akan segera membangun tanggul permanen agar lebih kokoh.

“Tim desain sudah turun ke lapangan untuk mengukur keperluan pembangunan tanggul permanen,” jelasnya.

Pj. Sekda Kendal, Agus Dwi Lestari, menyampaikan rasa prihatin atas bencana ini dan mendukung pembangunan tanggul darurat untuk menghentikan aliran air ke permukiman warga.

“Kami juga sudah mengajukan bantuan untuk pembangunan tanggul permanen di Kali Bodri ini,” kata Agus.

Hingga hari ketiga, genangan air dengan ketinggian bervariasi masih terlihat di beberapa titik di Kecamatan Patebon. Pemkab Kendal terus melakukan penyedotan air di lokasi-lokasi yang belum surut.

“Sebagian besar banjir sudah surut, tapi ada beberapa desa yang masih tergenang karena limpasan air belum terbuang optimal,” lanjutnya.

Pemkab Kendal telah menarik dapur umum yang sebelumnya disediakan, namun bantuan bahan pokok tetap disalurkan ke dapur umum lainnya.

“Dapur umum Pemda sementara dihentikan karena tenaga tidak memungkinkan, tapi yang dari PMI dan lainnya masih jalan,” paparnya.

Pasi Ops Kodim 0715 Kendal, Kapten CKE Bambang Ruseno, mengungkapkan pihaknya mengerahkan 120 personel untuk membantu pembersihan rumah warga, penyedotan air, dan pembangunan tanggul.

Ia juga mengingatkan warga untuk selalu waspada terhadap cuaca ekstrem yang diperkirakan berlangsung hingga Februari, serta menghindari membuang sampah sembarangan.

“Salah satu penyebab banjir adalah tersumbatnya aliran air akibat penumpukan sampah. Mari jaga lingkungan kita,” tandasnya.

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved