Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Imlek 2025

Cerita Sutarto Dalang Wayang Potehi Yang Tampil di Pasar Imlek Semawis Semarang

Sutarto seorang dalang wayang potehi dari sanggar Fu He An di Klenteng Gudo, Jombang Jawa Timur melakukan pentas di Pasar Imlek Semawis Semarang.

Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: Catur waskito Edy
Rezanda Akbar D
Sutarto saat memamerkan wayang potehi di Pecinan Semarang 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Sutarto seorang dalang wayang potehi dari sanggar Fu He An di Klenteng Gudo, Jombang Jawa Timur melakukan pentas di Pasar Imlek Semawis Semarang.

Meski sudah memasuki usia lansia, namun dirinya masih lincah memainkan wayang boneka, ataupun bermain alat musik gesek.

Di dalam truknya yang terparkir di Gang Tengah dan menghadap Jalan Wotgandol atau Pasar Imlek Semawis Semarang, Sutarto dengan lincah memainkan boneka tangannya.

Tak sedikit masyarakat yang menantikan penampilannya, bahkan dari mereka rela duduk menunggu hingga berjam-jam didepan truk Wayang Potehi yang hendak tampil.

"Wayang potehi ini sudah langka untuk saat ini, permainan ini juga peninggalan dari etnis Tionghoa, dahulu pemain di Indonesia itu kebanyakan etnis Tionghoa, sekarang sudah kebanyakan malah orang Jawa juga muslim," kata pria asal Sidoarjo, Senin (27/1/2025).

Wayang potehi tidak hanya sebagai peninggalan dari orang-orang Tionghoa saja, namun saat ini menjadi bagian dari perekat persaudaraan antar etnis maupun umat.

"Dahulu itu saya berteman dengan orang cina, di kampung banyak orang asli sana yang main ini terus saya aktif tanya, artinya apa dan lainnya saya banyak menggali dan akhirnya bisa. Meski ada kesulitan tapi selama bertanya ada jalan," ujarnya.

Sutarto mengatakan, sebelumnya bermain wayang potehi mempelajarinya dari naskah bahasa cina. Namun saat ini sudah ada terjemahan bahasa Indonesia yang menjadikan lebih mudah dibawakan.

Dia mengatakan agar tak punah di Indonesia, Sutarto bersama rekan-rekannya mengajarkan kepada para anak-anak agar peninggalan kebudayaan itu tetap lestari dan tumbuh generasi penerus.

Bahkan dirinya juga sering memberikan uang kepada para anak-anak yang mau belajar bermain wayang potehi agar lebih bersemangat.

Sutarto dan kawan-kawannya mengatakan kebanyakan para pedalang yang ada di Indonesia berasal dari Jawa Timur. 

Dirinya sebagai dalang wayang potehi senior, mengatakan selalu mempertahankan pakem bermain wayang potehi. Karena itu, dia sering kali bermain di luar negeri.

"Sangat langka, kalau kami main di luar negeri seperti Jepang, Thailand, Malaysia, bahkan pernah main di UNESCO Belanda," ujarnya.

Sekali manggung, Sutarto mengatakan biasanya Rp10juta hingga Rp50juta, pada momen Imlek ini setidaknya sekitar 20an permintaan tampil di Indonesia telah dia setujui. (Rad)

Baca juga: Momen Isra Mikraj, Puluhan Anak Ikut Khitanan Massal secara Gratis di Pati

Baca juga: Meski Gerimis, Pasar Imlek Kelenteng Hok Tik Bio Pati Tetap Ramai Pengunjung

Baca juga: Persiku Kudus Targetkan Kemenangan Kedua di Babak Play Off Menjamu Persewar

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved