Edy Saksikan Sendiri saat Akbar Bacok Ayahnya 5 Menit, Kepala Ditenteng 50 Meter
Edi menyatakan, dirinya mendengar suara teriakan pada pukul 00.00 WIB. Awalnya, ia mengira yang berteriak adalah orang gila
TRIBUNJATENG.COM - Pemandangan sangat mengerikan terlihat saat Akbar (19), tega menghabisi nyawa ayah kandungnya yang bernama Zaenal Arifin alias Haji Jaenuri (60) .
Tetangganya di Dusun Jadukan, Desa Mojosari, Kecamatan Puger, Jember, Jawa Timur melihat langsung peristiwa itu.
Edi Siswanto adalah tetangga tersebut.
Menurutnya, kejadian berlangsung cukup lama.
Baca juga: Jasad Uswatun Dibuang di 3 Kabupaten, Begini Cara Polisi Temukan Semua Potongan Tubuhnya
Edy menyaksikan betul saat pelaku memenggal leher ayahnya pada Senin (27/1/2025) dini hari.
Edi menyatakan, dirinya mendengar suara teriakan pada pukul 00.00 WIB. Awalnya, ia mengira yang berteriak adalah orang gila.
"Akhirnya saya coba lihat dari balik kelambu jendela rumah saya di depan. Saya kira orang gila, ternyata tetangga saya, tepat di depan rumah saya, kira-kira jaraknya 10 meter dari rumah saya," ujarnya, Selasa (28/1/2025).
Edi ingat betul, betapa pelaku menghabisi nyawa korban secara kejam. Akbar berkali-kali membacokan benda tajam ke leher ayahnya.
"Kayak dirajang-rajang. Cuma pakai apa, saya kurang tahu soalnya penerangannya kurang jelas," terangnya setelah dimintai keterangan penyidik di Polsek Puger.
Selain itu, jumlah bacokannya tak bisa terhitung karena pelaku mengayunkan senjata tajam ke leher korban kurang lebih selama lima menit.
"Pokoknya cukup lama, ada mungkin lima menit, soalnya dibacok terus gitu. Saya pikir itu orang gila kok," kata Edi sambil menggerakkan tangan kanannya saat mengingat tindakan pelaku.
Saat melihat kejadian itu, dirinya tak berani keluar rumah dan menolong korban lantaran kondisinya sepi.
"Takut saya yang mau keluar rumah, apalagi kan saya pendatang. Saat itu orang lain belum ada yang tahu, yang tahu hanya anak dan istri saya, karena saya bangunin," jelasnya.
Setelah menghabisi nyawa ayahnya, pelaku pergi dan mondar-mandir di jalanan, meninggalkan tubuh korban.
"Saat itu juga memang tidak ada tetangga yang keluar, takut juga mungkin. Pokoknya saya tetap di dalam rumah sama anak dan istri saya," urainya.
Menurutnya, pelaku memang memenggal leher korban dengan senjata tajam hingga terputus, bahkan menghilangkan kepala ayahnya.
"Dan memang kepala (korban) dipegang dan dibawa sejauh 50 meteran dari tempat pembunuhan. Memang sengaja dibuang sama pelaku," tutur Edi.
Ia mengaku baru berani keluar rumah saat banyak orang di depan rumahnya menjelang subuh, menyaksikan tubuh korban tanpa kepala.
"Baru saat orang-orang sudah ramai, baru saya keluar rumah. Ketika menjelang subuh," tambahnya.
Pelaku Sempat Pukul Korban
Sebelum melakukan pembunuhan, pelaku mendadak mendatangi ayahnya pada Minggu (26/1/2025) sekitar pukul 23.50 WIB.
Hal ini disampaikan Kapolsek Puger, AKP Fatchur Rahman, berdasarkan keterangan dari para saksi.
"Tiba-tiba anak ini mendatangi bapaknya, yang sedang tertidur di depan televisi rumahnya."
"Tahu-tahu pelaku langsung melakukan pemukulan terhadap orang tuanya," ujarnya, Selasa.
Dari keterangan istri korban, jelas Fatchur, mata pelaku melotot saat melakukan pemukulan terhadap ayah kandungnya.
"Dan tatapannya kosong berdasarkan keterangan dari pihak keluarganya, terus korban bilang, 'Saya ini bapakmu.' Setelah itu (pelaku) diam duduk," terangnya.
Melihat anak dan ayah sudah tak bertengkar, istri korban keluar rumah untuk memanggil pemuka agama supaya memberikan pengobatan alternatif terhadap putranya.
"Meminta bantuan kiai, agar putranya didoakan agar (depresinya) tidak sering kambuh," ucapnya.
Namun, kepolisian belum tahu persis peristiwa apa yang terjadi antara anak dan ayah tersebut di dalam rumah saat istri korban mencari bantuan dari kiai.
"Ketika ibunya keluar itulah, kami belum menemukan saksi yang pas, apa yang sebenarnya terjadi di dalam rumah itu, dan itu kami kejar," paparnya.
Sementara itu, Fatchur mengaku belum bisa memutuskan apakah tersangka mengalami depresi atau tidak.
Menurutnya, diperlukan keterangan saksi ahli dari psikiater.
"Kami akan minta keterangan psikiater dari RSD dr Soebandi Jember, untuk memeriksa secara psikis anak ini bagaimana kondisinya," imbuhnya.
Lebih lanjut, polisi belum bisa melakukan pemeriksaan terhadap Akbar lantaran pelaku masih menjalani operasi pada lehernya di rumah sakit.
Setelah membunuh ayahnya, pelaku sempat berusaha mengakhiri hidupnya dengan menggorok lehernya sendiri, tetapi upaya tersebut berhasil digagalkan warga.
"Karena tersangka terdapat luka gorok di bagian leher dan menyentuh saluran pernapasan," ungkap Fatchur. (TribunJatim.com)
"Pelanggaran Berat" Dalih Bupati Samani Bebastugaskan AIS Kepala Disdag Kudus |
![]() |
---|
Kepala Dinas Perdagangan Kudus Dibebastugaskan Sementara karena Dugaan Pelanggaran Disiplin ASN |
![]() |
---|
Profil Letjen TNI Muhammad Saleh Mustafa Wakasad Baru, Pernah Bertugas di Operasi Seroja Timor Leste |
![]() |
---|
Viral Video Detik-detik Kepala Sekolah Cekik Para Murid Saat Upacara, Guru-guru Histeris |
![]() |
---|
Gaji Kepala Desa dan Perangkat Desa, Minimal Rp 2,7 Juta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.