Pasangan Fahmi-Dimas Fitting Baju Pelantikan, Photoshot Jadi Bupati dan Wakil Bupati Purbalingga

TRIBUNJATENG.COM, PURBALINGGA - Pemenang Pilkada Kabupaten Purbalingga nomor urut 02, Fahmi Muhammad Hanif - Dimas Prasetyahani (Fahmi-Dimas) tengah disibukan aktifitas mengukur baju untuk pelantikan Bupati dan Wakil Bupati.

Keduanya terlihat begitu sumringah dan antusias saat mengenakan setelan baju resmi putih yang akan dipakai saat pelantikan nanti.

"Bismillah, semoga segala proses berjalan lancar dan membawa keberkahan dalam mengemban amanah yang diberikan. Mohon doa dan dukungannya njih masyarakat Purbalingga," tulis Bupati muda Purbalingga, Fahmi dalam caption instagramnya yaitu @fahmihnf, Rabu (29/1/2025).

Dalam sebuah candaan yang dilontarkan Wakil Bupati terpilih, Dimas Prasetyahani mengatakan bahwa pakaian yang dikenakan Fahmi sangat bagus dan fit.

Baca juga: Hasil Akhir Hitung Suara Real Count Pilbup Purbalingga 2024, Fahmi-Dimas Menang Atas Tiwi Hendra

"Gagah banget ini, gagah banget mas, luar biasa ini mas, ini baru, pak Masinis," candanya.

Dalam sesi photoshot itu keduanya melakukan sesi pengambilan gambar dengan mengenakan beberapa seragam.

Ada yang mengenakan baju setelan pelantikan putih, baju dinas harian warna coklat dan baju koko.

Pasangan Bupati dan Wakil Bupati Purbalingga yang mengusung jargon "Alus Dalane Kepenak Ngodene" mengaku kedepan sangat fokus dalam perbaikan insfrastruktur jalan.

Dalam kontestasi Pilkada Purbalingga, Pasangan Fahmi-Dimas menang dengan memperoleh 342.913 suara.

Sedangkan Paslon petahana Dyah Hayuning Pratiwi - Mahendra Farizal (Tiwi-Hendra) hanya mendapatkan 214.932 suara.

Dalam penghitungan tersebut, paslon Fahmi-Dimas unggul di 17 kecamatan dari 18 kecamatan di Kabupaten Purbalingga.

Sementara Tiwi-Hendra hanya menang di satu kecamatan yaitu Kecamatan Karangjambu.

"Kampanye kita taglinenya Alus Dalane Kepenak Ngodene, dua isu besar adalah infrastruktur jalan dan kesejahteran," katanya kepada Tribunbanyumas.com. 

Bahwa dalam analisisnya kondisi jalan baik di Purbalingga menurun di angka 44 persen.

Terkait dengan 100 hari dirinya akan menganalisa terlebih dahulu karena APBD 2025 sudah ada.

"Nanti Juni ada APBD Perubahan 2025. 

Jadi 2025 mudah-mudahan bisa lihat kerja nyata bagi Purbalingga.

Adapun lainnya adalah kesejahteraan kemiskinan yaitu pelayanan publik dan birokrasi harus servis excellent dan mementingkan kebutuahan masy agar pegawai ASN mengejar pelayanan sebaik mungkin," imbuh Fahmi. (jti)