Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Banjir Kudus

Sudah Ada Kolam Retensi Tapi Kok Warga Desa Jati Wetan Kudus Masih Kebanjiran? Ini Kata Mereka

Ini dugaan penyebab belasan rumah di Dukuh Tanggulangin, Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus terendam banjir, Senin (3/2/2025).

Penulis: Saiful Ma sum | Editor: deni setiawan
TRIBUN JATENG/SAIFUL MASUM
KOLAM RETENSI - Anggota Komisi C DPRD Kabupaten Kudus bersama pengelola kolam rRetensi pengendali banjir di Kecamatan Jati mengecek kondisi pintu irigasi yang sempat tertutup sampah, Senin (3/2/2025). Kondisi itulah yang kemudian diduga menjadi penyebab belasan rumah warga Desa Jati Wetan terendam banjir. 

Selain itu, lanjut Nisar, faktor lain yang menyebabkan genangan di permukiman karena pintu irigasi kolam retensi tertutup oleh sampah.

Sampai terjadi perbedaan ketinggian air di kolam retensi dengan drainase lebih dari satu meter.

Sampah yang menutup pintu drainase kolam retensi berhasi diangkat pada Senin (3/2/2025) siang dengan bantuan masyarakat sekitar.

Saat ini pintu drainase kolam retensi kembali berfungsi, serta lima pompa juga aktif untuk memompa tampungan air di kolam retensi dibuang ke Sungai Wulan.

"Sekarang dalam tahap pemompaan lima full dengan kapasitas 3 unit 1.500 liter per detik dan dua unit 500 liter per detik," tuturnya.

Baca juga: Komplotan Pencuri Kotak Amal Masjid di Kudus Ditangkap, Uang Hasil Curian untuk Beli Minuman Alkohol

Baca juga: Pengawas Pemilu di Kudus Meninggal, Ahli Waris Terima Klaim Rp 42 Juta

Menurut Nisar, pompanisasi di kolam retensi baru berfungsi efektif dalam kurun waktu dua pekan terakhir. 

Sementara intensitas hujan dalam kurun waktu tersebut sangat tinggi, sehingga belum ada penyesuaian kondisi lapangan dengan standar operasional prosedur (SOP) kolam retensi yang lebih sistematis.

Artinya, kondisi yang terjadi di lapangan dengan intensitas hujan yang tinggi belum sesuai dengan elevasi yang sudah direncanakan di kolam retensi.

Hal ini bakal menjadi pertimbangan dan evaluasi manajemen, untuk selanjutnya dilakukan penyusunan SOP penerapan fungsi kolam retensi sebagai pengendali banjir.

"Pompanisasi atau sistem polder kolam retensi bekerja secara otomatis."

"Di atas 2 meter otomatis mompa."

"Pompa yang ada adalah pompa otomatis."

"Jadi, di elevasi tertentu akan bekerja secara otomatis juga."

"Saat ini sistem pengendalian banjir di kolam retensi Jati Kudus sudah berfungsi 100 persen," tegasnya.

Disamping dua faktor tersebut, Nisar melanjutkan, faktor lain yang sempat menjadi kendala operasional kolam retensi adalah adanya pekerjaan pipa di saluran pembuang yang mengalami gerusan, sehingga operasinal mesin pompa sempat harus dimatikan terlebih dahulu dalam rangka keamanan struktur pompa lebih lanjut ke depannya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved