Tiga Mahasiswa FKIP UMP Ikuti Program SEATeacher di Filipina

TRIBUNJATENG.COM - Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) kembali mengirimkan mahasiswa terbaiknya untuk mengikuti Pre-service Student Teacher Exchange in Southeast Asia Batch X (SEATeacher Program). Sebanyak tiga mahasiswa terpilih akan menjalani program pertukaran mahasiswa praktik mengajar di Mariano Marcos State University (MMSU), Filipina, mulai 3 Februari hingga 3 Maret 2025.

Tiga mahasiswa tersebut adalah Kuntum Fitriani (Pendidikan Sejarah), Salsabila C. Savitri (Pendidikan Bahasa Inggris), dan Qurrota A’yun S. Q. (Pendidikan Biologi). Pelepasan resmi dilakukan oleh Wakil Rektor I UMP, Saefurrohman, Ph.D., bersama Biro Kerjasama dan Urusan Internasional (Biro KUI) pada 30 Januari 2025.

Perwakilan Biro KUI UMP, Miftahul Furqon, S.S., M.Pd., menjelaskan bahwa program ini bertujuan memberikan pengalaman praktik mengajar di lingkungan internasional.
"Tujuan dari kegiatan ini adalah mahasiswa dapat mempraktikkan pembelajaran yang mereka miliki di sini untuk diterapkan di negara yang dituju," ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa program SEATeacher merupakan agenda tahunan yang terus dijalankan oleh FKIP UMP sebagai bentuk komitmen dalam meningkatkan kompetensi mahasiswa di tingkat regional ASEAN.

Salah satu peserta, Qurrota A’yun S. Q., menyampaikan rasa syukur dan antusiasmenya terhadap kesempatan ini.

"Harapannya dengan program ini kami dapat lebih berpengalaman mengajar di dunia internasional serta mengenal budaya di Filipina," katanya.

Program SEATeacher sendiri merupakan inisiatif Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO) untuk memperkuat kerja sama pendidikan di kawasan Asia Tenggara. Melalui program ini, mahasiswa tidak hanya mendapatkan pengalaman mengajar lintas budaya, tetapi juga meningkatkan keterampilan profesional mereka dalam menghadapi tantangan global di bidang pendidikan.

Dengan keikutsertaan mahasiswa FKIP UMP dalam SEATeacher, diharapkan pengalaman internasional ini dapat menjadi bekal berharga dalam membangun kualitas pendidikan di Indonesia.