Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

10 Hektar Lahan di Cilacap Ditanami Kaliandra dan Gamal untuk Energi Biomassa

Petani di Cilacap menanam kaliandra dan gamal di 10 hektar lahan sebagai bahan bakar biomassa untuk co-firing di PLTU UBP Adipala.

TRIBUNJATENG.COM/ PINGKY SETIYO ANGGRAENI
PENYERAHAN SIMBOLIS - Penyerahan secara simbolis bibit pohon kaliandra dan gamal dari PLN UBP Adipala kepada kelompok tani di Desa Karangjengkol, Kecamatan Kesugihan, Cilacap dalam acara sosialisasi dan FGD Hutan Tanaman Energi. Jumat (7/2/2025). Rencananya laham seluas 10 hektar di Desa Karangjengkol akan ditanami kaliandra dan gamal. 

TRIBUNJATENG.COM, CILACAP – Lahan seluas 10 hektar milik petani di Desa Karangjengkol, Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap, dalam waktu dekat akan ditanami kaliandra dan gamal.

Kedua jenis tanaman tersebut nantinya digunakan sebagai bahan bakar co-firing di PLN UBP Adipala.

Manager Pengelolaan Energi Primer UBP Adipala, Achmadi Herpuro, mengatakan bahwa pengembangan bahan bakar ramah lingkungan pengganti batu bara di PLTU Adipala dirancang dengan memanfaatkan kaliandra dan gamal yang banyak tumbuh di Kabupaten Cilacap.

Tanaman kaliandra dan gamal sebagai biomassa ini bisa dipanen setiap tahun.

"Rencananya di lahan seluas 10 hektar ini akan ditanami 1.000 pohon kaliandra dan gamal," ungkapnya kepada Tribunjateng.com, Jumat (7/2/2025).

Achmadi menjelaskan bahwa dari segi penanaman dan perawatan, kedua jenis tanaman tersebut lebih mudah.

Kaliandra dan gamal juga berkelanjutan karena ketika ditebang, sisa batang pohon akan tumbuh kembali tanpa merusak hutan.

"Dari sisi ekonominya, kedua tanaman ini ketika kering memiliki nilai kalori yang bisa mendekati batu bara. Jadi, memang sifatnya ini bisa mensubstitusi penggunaan batu bara," lanjutnya.

Penanaman perdana pohon kaliandra dan gamal rencananya akan dilakukan pekan depan, Jumat (14/2/2025).

Untuk mematangkan rencana tersebut, PLN UBP Adipala mengadakan sosialisasi dan focus group discussion (FGD) terkait hutan tanaman energi bersama puluhan petani di Desa Karangjengkol.

"Harapannya nanti seluruh petani bisa berpartisipasi, dimulai dari tanah milik salah satu warga, kemudian tanah milik warga lainnya ikut serta juga. Manfaatnya banyak, batangnya untuk co-firing, daunnya untuk pakan ternak, dan bisa untuk kompos juga," ujar Achmadi.

Salah satu pemilik lahan, Subhan Wahyudi, menyambut baik kolaborasi yang digagas PLN UBP Adipala.

Menurutnya, rencana tersebut merupakan wujud nyata aksi go green dari masyarakat, perusahaan, dan pemerintah sebagai sumbangsih terhadap lingkungan.

Subhan mengatakan bahwa dia dan petani lainnya di Desa Karangjengkol telah menyiapkan 10 hektar lahan untuk ditanami kedua pohon itu.

"Persiapan lahan yang kami sediakan adalah 10 hektar dan menuju 100 hektar. Sebelum musim penghujan berakhir, kami menargetkan 10 hektar lahan untuk tanaman energi," katanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved