Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kudus

Rara Zenita Bintang Muda Sepak Bola Putri, Bawa SDUT Bumi Kartini Juara MilkLife Soccer Challenge

Tim SDUT Bumi Kartini Jepara meraih gelar juara MilkLife Soccer Challenge – Kudus 2025 setelah mengalahkan SDIT Al Islam Kudus dengan skor 4-1.

Penulis: Rifqi Gozali | Editor: raka f pujangga
Tribun Jateng/Rifqi Gozali
PEMBIBITAN SEPAK BOLA PUTRI - Sejumlah siswi foto bersama seusai penyerahan piala MilkLife Soccer Challenge Kudus 2025 di Supersoccer Arena Rendeng Kudus, Minggu (9/2/2025). Kejuaraan ini merupakan upaya pembibitan pesepak bola putri sejak usia dini oleh Bakti Olahraga Djarum Foundation dan MilkLife. 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Tim SDUT Bumi Kartini Jepara meraih gelar juara MilkLife Soccer Challenge – Kudus 2025 setelah mengalahkan SDIT Al Islam Kudus dengan skor 4-1 di babak final kelompok usia (KU) 12. 

Sedangkan di partai final KU10 SD Muhammadiyah Birrul Walidain berhasil juara setelah mengalahkan SDIT Al Islam Kudus melalui adu penalti dengan skor 3-2.

Dalam partai final yang berlangsung di Supersoccer Arena Rendeng Kudus, Minggu (9/2/2025), SDUT Bumi Kartini Jepara langsung menyerang ke jantung pertahanan SDIT Al Islam Kudus.

Baca juga: Turnamen Sepak Bola Putri MilkLife Soccer Challenge 2025 Hadir di Kudus

Menit ke-3, SDUT Bumi Kartini Jepara berhasil membobol gawang melalui sepak pojok Rere Zenita Farza mengarah ke gawang lalu terkena badan Anindya Dewi Maharani dan berbuah gol.

Setelah itu gol kembali tercipta di menit ke-6 melalui kaki Naura Hasna EL Tsaqif. SDUT Bumi Kartini unggul 2-0.

SDIT Al Islam pun berusaha mengejar ketertinggalan. Akhirnya pada menit k-9 tendangan jarak jauh Anindya berhasil merobek gawang SDUT Bumi Kartini.

Skor berubah menjadi 2-1.

Menutup babak pertama, Rara Zenita Fatin mempu menambah pundi-pundi gol dengan memanfaatkan umpan dari saudara kembarnya Rere Zenita Farza. Skor berakhir pada babak pertama 3-1.

Pada babak kedua pertandingan berlangsung cukup intens. Tendangan Alesha Farzana Aznii Putri Aji di menit ke-20 dari sisi kanan gawang melesat masuk ke gawang menjadikan skor 3-2. Namun Rara akhirnya mampu mengunci kemenangan lewat gol balasan berkat umpan silang Naura. Skor 4-2 terus bertahan hingga wasit Nur Yasin meniup peluit panjang, memastikan gelar juara untuk SDUT Bumi Pertiwi Jepara.

Juara yang diarih SDUT Bumi Kartini Jepara ini merupakan gelar keempat di KU 12. Bagi Rara, kemenangan ini merupakan berkat kerja sama tim yang membuatnya bangga.

“Terima kasih untuk pelatih yang melatih kami sampai juara, terima kasih teman-teman atas kerja kerasnya,” ucap Rara yang juga mendapat gelar Top Scorer dengan mengemas total 29 gol.

Sementara di partai KU 10, SD Muhammadiyah Birrul Walidain menang dramatis lewat adu penalti 3-2 melawan SDIT Al Islam Kudus. Tim yang dipimpin oleh Keisha Athira Imawan itu mampu menunjukkan permainan yang cantik. Namun kokohnya pertahanan kedua tim, membuat mereka harus berbagi skor kacamata hingga babak akhir.

Kemenangan ini jadi kebanggaan Keisha dan kawan-kawan setelah pada MilkLife Soccer Challenge - Kudus Seri 3 2024 lalu hanya menjadi runner-up.

“Pertandingan tadi cukup menegangkan karena antara menang atau tidak. Tapi pelatih tadi bilang dalam sepak bola menang atau kalah itu biasa, yang penting sudah berusaha dan akhirnya kami percaya diri untuk menang,” kata Keisha.

Wakil Ketua Pelaksana MilkLife Soccer Challenge Welly Arisanto mengatakan, animo peserta MilkLife Soccer Challenge - Kudus 2025 sangat menarik.

Pasalnya Kudus sebagai sasaran inkubasi pengembangan ekosistem sepak bola putri usia dini menunjukkan potensi yang meningkat. 

Hal ini juga didukung dengan proses regenerasi pemain dan keseriusan sekolah untuk mengembangkan olahraga sepak bola putri.

“MilkLife Soccer Challenge Kudus kali ini menarik dan seru pertandingannya. Tahun 2024 ada tiga kali penyelenggaraan, dan saat ini membuat pengalaman para peserta untuk bertanding makin bertambah, teknik bermain juga meningkat jauh. Jadi kami berharap potensi pesepakbola putri di Kudus semakin berkembang dan semakin banyak, terutama dengan bertambahnya jumlah sekolah yang berpartisipasi,” kata Welly.

Milklife Soccer Challenge - Kudus 2025 diikuti 1.547 siswi di tingkat Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Sekolah Dasar (SD). Total ada 142 tim, yang terdiri dari 100 tim bertanding di KU 12 dan 42 tim di KU 10. Tak hanya datang dari Kudus, para peserta berasal dari berbagai daerah sekitar seperti Demak, Rembang, Pati, dan Jepara.

Penyelenggaraan MilkLife Soccer Challenge - Kudus 2025 menjadi komitmen Bakti Olahraga Djarum Foundation dan MilkLife untuk terus menguatkan ekosistem sepak bola putri dari level paling dasar. Oleh karena itu, beberapa inovasi dan penyesuaian pun dilakukan demi memastikan wadah kompetitif ini bisa terus berjalan dengan lebih baik.

Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin mengatakan, ke depan MilkLife Soccer Challenge akan disesuaikan dengan mengikuti kalender akademik. Hal ini dilakukan agar turnamen bisa berjalan seiring dan tidak mengganggu proses pembelajaran akademik siswi di sekolah.

“Sesuai komitmen yang kami janjikan di tahun 2023, MilkLife Soccer Challenge ini akan terus digelar berjenjang dan berkelanjutan. Tahun ini, MilkLife Soccer Challenge akan dimulai pada Juni 2025 hingga Juli 2026 sesuai dengan kalender akademik. Dalam proses penyesuaian tersebut, maka diselenggarakan masa transisi. Supaya tidak ada benturan dengan jadwal akademik dan menjaga ekosistem turnamen terus bergulir,” kata Yoppy.

Selain itu, untuk memastikan proses regenerasi pesepakbola putri terus bermunculan dari kelompok usia yang lebih dini, maka diselenggarakan pula Festival SenengSoccer secara bersamaan dengan MilkLife Soccer Challenge - Kudus 2025.

Berbeda dengan format turnamen di KU 10 dan KU 12, Festival SenengSoccer dikhususkan untuk siswi usia 6-8 tahun (KU 8), dengan tujuan menumbuhkan rasa gembira dan menyukai permainan sepak bola.

Kemudian Head Coach MilkLife Soccer Challenge Timo Scheunemann mengatakan Festival SenengSoccer merupakan tahap awal pengenalan sepak bola, berupa latihan fisik dan teknik dasar yang dikemas secara menyenangkan.

Baca juga: Mimpi Besar Victor Hartono Bicara Pengembangan Sepak Bola Putri di Indonesia

Para peserta secara individual diajak bermain bola dengan cara melewati tiga macam rintangan yang mencakup latihan lari, ketangkasan, melompat, melempar dan menggiring bola.

Peserta dinilai berdasarkan catatan waktu tercepat dalam menyelesaikan semua permainan.

“Hal terpenting adalah mengenalkan sepak bola, bagaimana cara bermainnya sehingga adik-adik ini bisa bersenang-senang,” ucap Timo. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved