Banjir Kendal
Hampir Sebulan Berlalu, Pembersihan Lumpur Sisa Banjir di SMP Negeri 2 Patebon Kendal Belum Selesai
Dampak banjir karena jebolnya 2 tanggul Kali Bodri Kendal pada Senin (20/1/2025), masih terasa hingga Minggu (16/2/2025), terutama di SMPN 2 Patebon.
Penulis: Agus Salim Irsyadullah | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Dampak banjir karena jebolnya dua tanggul Kali Bodri Kendal pada Senin (20/1/2025), masih terasa hingga Minggu (16/2/2025).
Hampir sebulan berlalu, pembersihan sisa lumpur belum sepenuhnya selesai, termasuk di kompleks SMP Negeri 2 Patebon.
Lokasi sekolah yang berada sedikit lebih rendah dari jalan utama Patebon, membuat lumpur dengan ketebalan hampir mencapai satu meter sulit dibersihkan.
Baca juga: Wait and See, Alasan Pemkab Kendal Belum Jalankan Instruksi Inpres Efisiensi Anggaran
Baca juga: 14 Tahun Berlalu, Warga Kaliwungu Kendal Jaga Warisan Tradisi Kirab Grebeg Sumpil
Pihak sekolah bersama relawan dan BPBD Kabupaten Kendal masih berjibaku membersihkan lumpur yang mengendap di halaman dan ruang kelas.
Selain itu, pihak sekolah juga aktif mengadakan kerja bakti harian untuk membersihkan area sekolah, terutama selokan yang tersumbat lumpur tebal.
Kondisi itu diperparah saat hujan turun dengan intensitas tinggi dan dalam waktu cukup lama.
Hal itu berimbas pada proses pembelajaran yang sementara masih dilakukan melalui daring.
Kepala SMP Negeri 2 Patebon, Kuncoro Pujiarto mengungkapkan, pembelajaran daring akan diberlakukan selama sebulan agar pembersihan sisa lumpur bisa maksimal.
"Sesuai arahan Disdik Kabupaten Kendal, siswa akan belajar daring selama satu bulan."
"Harapan kami, pada 21 Februari 2025, siswa dapat kembali belajar tatap muka, meskipun dengan kondisi seadanya," kata Kuncoro, Minggu (16/2/2025).
Dia menerangkan, pembelajaran tatap muka akan dimaksimalkan terlebih dahulu bagi kelas 9 yang bersiap menghadapi proses kelulusan.
Adapun kelas 7 dan 8 direncakan masuk kelas secara bergantian, lantaran keterbatasan meja maupun kursi yang rusak akibat banjir.
Baca juga: Di Kendal Sampah Bisa Ditukar Menjadi Emas
Baca juga: Bupati Dico Soroti Angka Kecelakaan Kendal 2024: 111 MD dan 491 Luka
"Kami prioritas yang kelas 9 terlebih dahulu, karena memasuki ujian."
"Untuk kelas 7 dan 8, kami menyesuaikan karena kekurangan meja dan kursinya," jelasnya.
Ketua Komite SMP Negeri 2 Patebon, Puji Sumaryono mengatakan, pihaknya telah mengajak wali siswa untuk terlibat dalam proses pembersihan lumpur.
Langkah ini dilakukan agar proses pembersihan bisa dipercepat, sehingga kegiatan belajar mengajar secara tatap muka dapat kembali normal.
"Kami sejak 21 Januari 2025, telah menjadwalkan para wali siswa untuk turut serta dalam kegiatan kerja bakti."
"Tapi karena memang lumpurnya cukup tebal, jadi pembersihan butuh waktu lama," ungkapnya.
Hingga saat ini, hampir semua selokan di lingkungan sekolah telah bersih, sehingga air dapat mengalir secara lancar.
Meski demikian, upaya pembersihan ruang kelas dan halaman masih terus dilakukan agar kondisi benar-benar kembali normal.
Puji berharap, target pembersihan lumpur bisa selesai tepat waktu, sehingga proses pembelajaran secara tatap muka bisa dilakukan mulai pekan depan.
"Kami berharap dukungan lebih dari berbagai pihak untuk mempercepat pemulihan, mengingat dampak banjir yang cukup parah," tandasnya. (*)
Baca juga: Dugderan Tahun Ini Sekaligus Ajang Perkenalkan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang
Baca juga: Pj Gubernur Jateng Ajak Alumni UII Berkontribusi dalam Pembangunan
Baca juga: Sekolah di Kota Semarang Wajib Patuh! Dilarang Jual LKS Maupun Buku, Apapun Alasannya
Baca juga: Respon Peserta Milklife Soccer Challenge 2025 di Semarang: Ajang Raih Prestasi Non Akademik
Kendal
Running News
banjir Kendal
Dampak Banjir Patebon Kendal
SMP Negeri 2 Patebon
Kuncoro Pujiarto
BREAKING NEWS: Rob Terjang Kelurahan Bandengan Kendal, Ketinggian Capai Lutut Orang Dewasa |
![]() |
---|
Warga Terdampak Banjir Brangsong Kendal Terima Bantuan Kementerian |
![]() |
---|
Tumpukan Sampah Sisa Banjir Patebon Kendal Belum Sepenuhnya Teratasi, Masih Tersisa 20 Persen |
![]() |
---|
Kisah Reza Jeli Lihat Peluang Usaha saat Banjir Kendal, Warga Merasa Tertolong |
![]() |
---|
Banjir Bawa Rezeki, Warga Kendal Raup Untung dari Jasa Angkut Motor Darurat Pakai Gerobak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.