Berita Jepara
Intip Tradisi Makanan Unik Warga Jepara Bikin Puli Jelang Ramadan, Punya Makna Begini
Menjelang bulan Ramadan, warga Kabupaten Jepara mulai membuat makan Puli yang sudah menjadi tradisi turun temurun.
Penulis: Tito Isna Utama | Editor: raka f pujangga
Dengan bahan dasar beras 1,5 kilogram bisa jadi untuk satu nampan puli penuh.
Caranya beras dicuci bersih. Kemudian direbus hingga setengah matang.
Setelah itu didiamkan hingga setengah dingin.
"Setelah setengah dingin, kemudian dicampur dengan obat puli (pengenyal), yang dibeli dari pasar," ungkapnya.
Selanjutnya, puli dikukus hingga matang.
Setelah matang, kemudian nasi puli tersebut ditaruh diatas wadah kemudian ditumbuk hingga halus.
"Jika masih panas tumbukan akan lebih ringan. Kalau dingin lebih berat," ujarnya.
Setelah ditumbuk hingga halus, puli ditaruh di atas wadah.
Kemudian untuk memakannya bisa dipotong kotak kecil-kecil.
Untuk memakannya, ada yang hanya di makan puli saja, namun ada pula yang dilengkapi dengan kelapa parutan.
"Ada juga yang memakan puli ini dengan serondeng dan juroh manis (air gula merah) ," ungkapnya.
Menurutnya, pada masa dulu hampir semua rumah saat Nisfu Syak'ban membuat puli untuk dibagikan kepada tetangga dan kerabat.
Namun, saat ini hanya sebagian kecil saja masyarakat yang membuat puli.
Baca juga: Pemkab Kudus Gelar Gerakan Pangan Murah, Stabilkan Harga Jelang Ramadan
"Paling yang generasi tua yang masih membuat. Kalau yang muda tinggal beli saja," jelasnya.
Namun demikian, Mundrikah berharap tradisi membuat puli ini terus dilestarikan.
"Karena merupakan tradisi leluhur mereka sejak jaman dulu," harapnya.(ito)
Jepara Gencarkan NIB, Pendaftaran Tembus Puluhan Berkat Program Bupati dan Koperasi Merah Putih |
![]() |
---|
Festera Lestarikan Seni Ukir Jepara Lewat Panggung Teater |
![]() |
---|
Perbaikan Jembatan Kanal Timur DPRD Jepara, Masyakat Diminta Gunakan Jalur Alternatif |
![]() |
---|
Gedung Baru Perpusdes Tegalsambi Upaya Pemkab Jepara Tingkatkan Minat Baca |
![]() |
---|
Sosok Asep Lansia Asal Jepara Ditemukan di Madiun, Penyandang Disabilitas Mental |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.