Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Grobogan

Stok Gas Elpiji 3 Kg di Grobogan Stabil, Pertamina: Kita Pasok 35.379 Tabung perhari

Pasokan gas elpiji 3 kg di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, dinilai kondusif, Senin (17/2/2025).

TribunJateng/Fachri Sakti Nugroho
STOK GAS ELPIJI - Pasokan gas elpiji 3 kg di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, dinilai kondusif, Senin (17/2/2025). Taufiq Kurniawan, Area Manager Commrel dan CSR Jawa Bagian Tengah Pertamina Patra Niaga menyampaikan,setiap hari pihaknya mengirimkan 35.379 tabung gas elpiji 3 kg ke wilayah Grobogan.  

Padahal, gas elpiji 3 kg seharusnya hanya diperuntukkan bagi masyarakat yang membutuhkan dan untuk keperluan rumah tangga. 

Hal ini mengacu pada Perpres 104/2007 dan 38/2019, yang mengatur bahwa gas elpiji 3 kg hanya untuk rumah tangga miskin, usaha mikro, petani sasaran (petani kecil), serta nelayan sasaran (nelayan kecil).

Selain itu, berdasarkan surat edaran Dirjen Migas No B-2461/MG.05/DJM/2022, usaha seperti restoran, hotel, peternakan, pertanian (di luar petani sasaran), tani tembakau, jasa las, batik, dan binatu (laundry) dilarang menggunakan gas elpiji 3 kg.

Taufiq Kurniawan, menyampaikan bahwa pihaknya mengambil langkah persuasif dengan menukar gas elpiji 3 kg yang digunakan oleh laundry tersebut dengan gas 5,5 kg non-subsidi.

"Kita mengecek di laundry ternyata masih ada laundry yang menggunakan elpiji 3 kg," ucap Taufiq. 

Taufiq menegaskan bahwa usaha laundry bukanlah konsumen yang berhak menggunakan gas elpiji 3 kg.

"Karena konsumsi elpiji 3 kg hanya diperuntukkan bagi rumah tangga, UMKM, nelayan dan petani sasaran," kata Taufiq.

Baca juga: Sidak di Grobogan, Pertamina Temukan Laundry Gunakan Gas 3 Kg: Kita Tukar Gas Non-Subsidi

"Kita persuasif sampaikan sosialisasi peraturannya mengajak dia beralih dan akhirnya kita langsung tukar di tempat menggunakan tabung gas 5,5 kg non subsidi," imbuhnya. 

Ia berharap tidak ada lagi pihak yang menyalahgunakan penggunaan gas elpiji 3 kg yang seharusnya menjadi hak masyarakat miskin. 

"Harapannya ini tidak mengambil haknya masyarakat yang empat golongan tadi," tutur Taufiq. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved