Berita Kudus
Pecahkan Rekor MURI, 3.230 Santri Melafalkan Huruf Hijaiah dengan Metode Yanbua Terbanyak di Kudus
Sebanyak 3.230 santri di Kabupaten Kudus pecahkan rekor pelafalan huruf hijaiah menggunakan metode yanbu’a terbanyak di Kudus.
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Sebanyak 3.230 santri di Kabupaten Kudus pecahkan rekor pelafalan huruf hijaiah menggunakan metode yanbu’a terbanyak di Gedung Jam’iyatul Hujjaj Kudus (JHK) Kudus, Minggu (23/2/2025).
Rekor tersebut dicatat oleh Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai rekor urutan ke 12.128.
Pemecahan rekor MURI pelafalan huruf hijaiah ini bersamaan dengan khataman Alquran para santri dari berbagai tempat pendidikan Alquran di Kabupaten Kudus.
Baca juga: Berkah Al-Quran untuk Santri Pelosok, INH Beri Bantuan di TPQ Al Baidhowi Pemalang
Oleh karenanya, sebelum para santri melafalkan huruf hijaiah secara serentak digelar khataman Aqluran.
Piagam pemecahan rekor diserahkan oleh perwakilan dari MURI Sri Widayati kepada KH Ulil Albab Arwani. Sebab metode pelafalan Alquran menggunakan metode Yanbu’a merupakan hasil karyanya bersama KH Ulin Nuha Arwani.
Perlu diketahui, metode yanbu’a ini merupakan metode pelafalan huruf hijaiah berdasarkan makharijul huruf dan sifatul huruf. Pelafalan secara tepat ini menjadi sangat penting karena akan menentukan ketepatan dalam membaca Alquran.
“Pada hari ini kami dari MURI berkesempatan hadir di Kudus untuk mencatat kegiatan spektakuler pelafalan huruf hijaiah menggunakan metode yanbu’a oleh peserta terbanyak ada 3.230 santriwan dan santriwati.
Metode yanbu’a ini diciptakan oleh putra asli Kudus yaitu KH Ulil Albab Arwani dan KH Ulin Nuha Arwani sehingga kami mengukuhkan ini sebagai rekor dunia urutan ke-12.128,” kata Sri Widayati saat menyerahkan piagam rekor kepada KH Ulil Albab Arwani.
Sementara itu Ketua Lajnah Muroqobah Yanbu’a Kabupaten Kudus Romadlon mengatakan, pengajuan pencatatan rekor MURI ini karena memang setiap tahun ada 3.000 lebih santri di Kudus yang lulus dalam ujian membaca Alquran dengan dasar pelafalan huruf hijaiah menggunakan metode yanbu’a.
Hanya saja pada tahun-tahun sebelumnya ujian digelar di setiap kecamatan atau di lembaga pendidikan yang mengajarkan Alquran menggunakan metode yanbu’a.
“Tahun ini kami kumpulkan jadi satu kok percuma kalau tidak sekalian dimanfaatkan untuk pemecahan rekor MURI,” kata Romadlon.
Dalam kesempatan ini hadir sejumlah kiai di Kabupaten Kudus dan para pejabat.
Di antara yang hadir yaitu Wakil Bupati Kudus Bellinda Putri Sabrina Birton.
Baca juga: Kecelakaan Mobil Bak Terbuka di Indramayu, 23 Santri Al Bahjah Luka-Luka
Dalam kesempatan itu Bellinda mengatakan, bahwa pendidikan agama sejak dini membawa manfaat sangat besar di kemudian hari.
Untuk itu Pemerintah Kabupaten Kudus mengapresiasi kepada seluruh pengasuh dan pengajar Alquran sehingga mampu memecahkan rekor.
“Kami juga komitmen untuk terus mendukung program pendidikan Alquran dan pendidikan agama,” kata Bellinda. (*)
Harus Penuhi 1.200 Lux, 4 Lampu Penerangan Stadion Wergu Wetan Kudus Disidak PT LIB dan PSSI |
![]() |
---|
65 Persen Rampung, Gedung Baru Pelayanan SKCK Polres Kudus Diharapkan Lebih Nyaman dan Cepat |
![]() |
---|
Ini Penyebabnya, Perbaikan 13 Sekolah Rusak di Kudus Belum Terlaksana Hingga Akhir Agustus |
![]() |
---|
10 ASN Pemkab Kudus Terima Sanksi Disiplin, Tersebar di 3 OPD |
![]() |
---|
Sempat Hilang di Kudus, Beras SPHP Kini Kembali Muncul di Pasaran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.