Longsor Lereng Merbabu
Warga Senden Boyolali Harus Putar Arah Hingga 10 Kilometer, Jalur Penghubung Desa Tertutup Longsor
Di Dukuh Brajan, Desa Senden, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, selain menimpa rumah maupun toko, tanah longsor juga menutup dua akses jalan.
Dia menyebut, sejak pukul 11.00 hingga sore hari, lereng Merbabu dilanda hujan deras.
Hujan sempat berhenti pada sore hari.
"Jelang magrib hujan lagi, deres lalu longsor," pungkasnya.
Baca juga: Kapolres Boyolali Salurkan Bantuan untuk Korban Angin Puting Beliung di Sambi
Baca juga: Sosok Tri Cahyaningsih, Peraih Skor SKD CPNS Tertinggi Asal Boyolali Yang Gagal Karena Tinggi Badan
14 Rumah Rusak
Sebelumnya telah diberitakan, 14 rumah mengalami kerusakan akibat longsor yang terjadi pada Minggu (23/2/2025) di sekitaran lereng Gunung Merbabu.
Kini, tim gabungan masih membersihkan material longsor.
Selain rumah rusak, beberapa jalur penghubung juga tertutup material longsor.
BPBD Kabupaten Boyolali mencatat ada 14 rumah di Lereng Gunung Merbabu yang tertimpa longsor, Minggu (23/2/2025).
8 rumah di Desa Senden, Kecamatan Selo dan 6 rumah di Desa Kembangkuning, Kecamatan Cepogo.
"Dari hasil assesment data sementara, ada 14 rumah yang dilaporkan rusak akibat tanah longsor," kata Kalakhar BPBD Kabupaten Boyolali, Suratno, Senin (24/2/2025).
Diketahui, sebelumnya cuma disebutkan 11 rumah yang terdampak tanah longsor.
Longsor ini terjadi dikarenakan dampak hujan yang mengguyur wilayah lereng Gunung Merapi-Merbabu sejak Minggu (23/2) siang hingga malam hari.
Dia menyebut, saat ini tim reaksi cepat (TRC) BPBD Kabupaten Boyolali sudah mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan evakuasi.
Menggunakan alat berat, evakuasi dimulai dari pembukaan akses jalan yang tertutup.
Seperti, jalan di Dukuh Muntuk, Desa Senden.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/Jalan-Penghubung-Desa-Tertutup-Longsor-di-Selo-Boyolali.jpg)