Berita Blora
Pemkab Blora Janji Berikan Beasiswa untuk Anak Sulung Pria yang Tewas Diracun: Anaknya Pintar
Pemerintah Kabupaten Blora bakal memberikan beasiswa kepada anak sulung korban pembunuhan di Dukuh Wangil, Desa Sambonganyar, Kecamatan Ngawen
Penulis: M Iqbal Shukri | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, BLORA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora bakal memberikan beasiswa kepada anak sulung korban pembunuhan di Dukuh Wangil, Desa Sambonganyar, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora.
Korban Muslikin (45) dan anak bungsunya S (9) tewas setelah meminum air yang diduga telah bercampur racun, Jumat (21/2/2025).
Sementara itu, diketahui anak sulung Muslikin masih kuliah di salah satu perguruan tinggi di Kabupaten Kudus.
Oleh karena itu, Bupati Blora Arief Rohman berkomitmen untuk memberikan beasiswa untuk anak sulung Muslikin tersebut, agar bisa menuntaskan kuliahnya.
Baca juga: Terungkap Jenis Racun yang Dipakai Bunuh Ayah dan Anak di Blora, Bukan Racun Gulma
"Kita lihat bahwa almarhum masih punya Putri yang sekarang sedang kuliah di IAIN Kudus ternyata sudah semester 8 dan pintar IPK mencapai 3,8," katanya, saat ditemui di sela-sela kunjungannya di rumah duka, Senin (3/3/2025).
Lebih lanjut, Arief Rohman meminta Baznas Blora untuk membantu biaya kuliah anak Sulung Muslikin tersebut hingga lulus.
"Kita minta nanti agar Baznas untuk mendampingi agar kuliahnya harus diselesaikan,'' terangnya.
Tersangka pembunuhan dengan racun itu adalah adik ipar Muslikin sendiri, MK.
MK telah ditangkap pihak kepolisian di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, pada 25 Februari 2025.
Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh penyidik, tersangka MK mengaku meracun kedua korban dengan apotas dan racun tikus.
"Dari hasil pemeriksaan yang kami lakukan terhadap tersangka, dia mengakui bahwa racun yang dicampur di air mineral yang ada di rumah korban itu berupa apotas dicampur dengan racun tikus cair," kata Kasat Reskrim Polres Blora, AKP Selamet, Senin (3/3/2025).
Adapun untuk motif yang dilakukan tersangka MK nekat menghabisi korban lantaran sakit hati dan dendam karena masalah warisan, hingga persoalan jual beli jati.
Sebelumnya, makam Muslikin (45) dan putrinya S (9) dibongkar oleh pihak kepolisian, Jumat (28/2/2025) siang.
Pembongkaran makam itu untuk dilakukan autopsi, guna mengungkap sekaligus memastikan penyebab kematian kedua korban itu.
Saat ini, Satreskrim Polres Blora juga masih menunggu hasil autopsi yang dilakukan oleh Tim Kedokteran Forensik Biddokkes Polda Jateng yang membantu proses autopsi terhadap jasad korban.
Pihak kepolisian juga terus melakukan pendalaman atas kasus pembunuhan berencana ini, untuk menemukan fakta-fakta yang sebenarnya.(Iqs)
Bupati Arief Jembatani Perdamaian: Konflik DPRD vs Kodim Blora Soal MBG Berakhir Dengan Jabat Tangan |
![]() |
---|
"Kami Tidak Membenci Siapapun" Kisah Perdamaian Dengan Anggota DPRD, Dandim Blora Beri Pesan |
![]() |
---|
Lewat Cek Kesehatan Gratis, Dinkesda Blora Temukan Seribuan Kasus Gejala Gangguan Jiwa |
![]() |
---|
Dapur SPPG Ngawen 1 Blora Sembelih Seekor Sapi Demi Sajikan Menu Lapis Daging untuk Siswa |
![]() |
---|
Puluhan Penggerak Desa Wisata Blora Dibekali Keterampilan Konten Kreatif Digital |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.