Berita Ungaran
Pemkab Semarang Bakal Tata Tegalpanas dan Gembol Jadi Kawasan Perekonomian Baru
Bupati Semarang, Ngesti Nugraha menjelaskan satu di antara visi misinya setelah kembali terpilih, yakni menata kawasan Tegalpanas dan Gembol.
TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Bupati Semarang, Ngesti Nugraha menjelaskan satu di antara visi misinya setelah kembali terpilih, yakni menata kawasan Tegalpanas, Kecamatan Bergas dan Gembol, Kecamatan Bawen.
Nantinya, kedua kawasan tersebut akan ditata menjadi kawasan perekonomian baru.
Pasalnya, jika melihat kawasan Tegalpanas, terdapat rumah sakit dan sejumlah pabrik di mana berpotensi meningkatkan perputaran ekonomi.
Baca juga: Seusai Ikut Retret, Bupati Semarang Ngesti Nugraha Sebut Kebijakannya Harus Sinkron dengan Pusat
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang juga hendak mengubah stereotip kawasan tersebut yang selama ini dikenal sebagai lokalisasi atau prostitusi.
Ngesti mengungkapkan, rencana itu sebenarnya sudah lama terinisiasi pada pemerintahan periode-periode sebelumnya, namun terkendala pandemi Covid-19.
“Saat itu agar situasi sejuk dan kondusif, kami lakukan kajian dahulu.
Saat ini kajian sudah ada, termasuk penataan itu kami bedah satu per satu,” kata Ngesti, Selasa (4/3/2025).
Dia menambahkan, pihaknya tengah melakukan inventarisasi terhadap tanah di sana agar memastikan segala sesuatunya sebelum tertata.
Proses penataan itu akan melalui pembahasan mendalam untuk mengidentifikasi permasalahan termasuk dampak-dampaknya agar menemukan solusi terbaik.
"Kami juga mengharapkan saran dan masukan dari berbagai pihak untuk menyukseskan rencana ini,” imbuh Ngesti.
Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Semarang, Bondan Marutohening menanggapi bahwa pihaknya mendukung rencana tersebut.
Menurut dia, penataan kawasan itu tidak hanya untuk mengurangi prostitusi, tetapi juga untuk meningkatkan kegiatan ekonomi masyarakat.
Meskipun demikian, terdapat sejumlah catatan terkait dengan penataan itu.
“Penataan kawasan ini harus direncanakan dengan matang, termasuk bagaimana kehidupan ekonomi masyarakat sekitar dapat tetap berjalan.
Dampak sosial ekonomi harus diperhitungkan dengan baik," kata Bondan.
Dishub Kabupaten Semarang Punya Mobil Skylift Baru Harga Rp1,83 Miliar, yang Lama Sudah Tua |
![]() |
---|
Detik-detik Truk Bermuatan Kayu Berjalan Mundur Hingga Kecelakaan di Tanjakan Lemahabang Semarang |
![]() |
---|
Kisah Rofidah, Penjual Lotek Yang Kini Merajut Eceng Gondok Jadi Kerajinan Beromzet Rp8 Juta Sebulan |
![]() |
---|
BREAKING NEWS 2 Truk Terguling di Lemahabang, Arus Lalu Lintas Semarang-Solo Macet Total 2 KM! |
![]() |
---|
Mal Pelayanan Publik Kabupaten Semarang: Berprestasi di Tingkat Nasional, Namun Jaringan Masih Lemot |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.