Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Cilacap

Ada Suara Gemuruh Jelang Tarawih, Longsoran Tebing 30 Meter Timbun Ponpes di Karangpucung Cilacap

Tebing setinggi 30 meter di Desa Babakan, Kecamatan Karangpucung, Kabupaten Cilacap mengalami longsor pada Kamis (6/3/2025) malam.

BPBD KABUPATEN CILACAP
TEBING LONGSOR - Petugas BPBD Kabupaten Cilacap meninjau lokasi tanah longsor di Desa Babakan, Kecamatan Karangpucung, Kabupaten Cilacap, Jumat (7/3/2025). Bencana menimpa dua rumah dan sebuah pondok pesantren. 

TRIBUNJATENG.COM, CILACAP - Tebing setinggi 30 meter di Desa Babakan, Kecamatan Karangpucung, Kabupaten Cilacap mengalami longsor pada Kamis (6/3/2025) malam.

Salah satu pemicunya adalah hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut.

Akibatnya, dua rumah dan sebuah pondok pesantren rusak tertimpa material longsor tersebut.

Baca juga: Sempat Diamankan Warga, Pelaku Pencurian Motor di Tegalreja, Cilacap Selatan Diserahkan ke Polisi

Baca juga: Nelayan Takjub! Kali Pertama Ada Bagi Takjil di Laut, Inisiasi Kapolresta Cilacap

Dua rumah yang rusak itu milik Nasori dan Kasmad. 

Sedangkan Pondok Pesantren Al Huda Lirip tertimbun longsor.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Cilacap, Budi Setyawan menjelaskan, tanah longsor tersebut terjadi saat Desa Babakan diguyur hujan deras selama 8 jam yakni sejak siang hingga malam hari.

Adapun longsor terjadi sekira pukul 19.30, saat warga akan melaksanakan salat tarawih.

Saat itu warga mendengar adanya suara gemuruh dan terjadilah tanah longsor.

"Sebelum warga melaksanakan salat tarawih pada pukul 19.30, tiba-tiba terdengar gemuruh tanah longsor di area masjid," jelasnya kepada Tribunjateng.com, Jumat (7/3/2025).

Budi menyebut, tebing yang longsor itu memiliki tinggi 30 meter dengan panjang 30 meter dan ketebalan tanah sekira 10 meter.

Kondisi dataran tinggi dengan tanah gembur membuat kawasan tersebut rawan longsor.

"Permukiman warga di lokasi kejadian merupakan wilayah pegunungan dengan kontur tanah yang gembur," ungkap dia.

Baca juga: Komut KPI Apresiasi Kilang Cilacap dalam Ekosistem SAF, Bahan Bakar Pesawat Ramah Lingkungan

Baca juga: Sinergi Kuat di RAT, KWP Cilacap Siap Hadapi Tantangan 2025

Lebih lanjut dikatakan Budi, akibat bencana itu bangunan Ponpes Al Huda Lirip berukuran 15×5 meter tertimbun longsor beserta sarana dan prasarana di dalamnya.

Selanjutnya kondisi rumah milik Nasori mengalami kerusakan di bagian tengah dan dapur dengan kategori rusak berat.

Sedangkan rumah milik Kasmad rusak ringan.

"Berdasarkan pendataan petugas di lapangan, akibat tertimbun tanah, pondok pesantren mengalami kerusakan dengan total kerugian mencapai Rp320 juta."

"Sedangkan kerusakan kedua rumah totalnya mencapai Rp25,5 juta," katanya.

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam bencana tanah longsor tersebut. 

Pasalnya, ketika mendegar gemuruh, penghuni rumah menyelamatkan diri.

"Dua KK dengan total tujuh jiwa saat ini mengungsi di musola sekitar," ungkap Budi Setyawan.

Budi menyampaikan bahwa pihak BPBD telah melakukan assesment di lokasi kejadian.

Pihaknya mengimbau kepada warga setempat untuk segera mencari tempat yang aman jika terjadi hujan deras, karena masih berpotensi longsor susulan. (*)

Baca juga: Insiden Lansia Tewas Kecelakaan, Jadi Korban Tabrak Lari di Tawangmangu, Polisi: Kami Masih Lidik

Baca juga: Mulai 8 Maret 2025! Rangkaian KA Sancaka Utara Kelas Bisnis Diganti, Kapasitas Penumpang Bertambah

Baca juga: Fantastis! 1.100 Scoopy Riders Lakukan Touring Serentak di 22 Kabupaten-Kota Jawa Tengah

Baca juga: PMI Kabupaten Banjarnegara Pastikan Stok Darah Selama Bulan Suci Ramadan Aman

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved