Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Alasan Ziyad Ahmad, Santri Yang Kabur Dari Pondok Pesantren Karena Tak Kuat Dibully Senior

Alasan Ziyad Ahmad At Thoriq (14), santri yang kabur dari sebuah pesantren karena menjadi korban bullying di Medan, Sumatera Utara.

Editor: raka f pujangga
FOR SERAMBINEWS.COM
SANTRI KABUR - Kapolsek Kutaraja, AKP Bambang Junianto mempertemukan Ziyad (bocah yang dilaporkan kabur) bersama anggota keluarganya di Polsek Kutaraja, Banda Aceh, Jumat (7/3/2025) dini hari. 

TRIBUNJATENG.COM - Alasan Ziyad Ahmad At Thoriq (14), santri yang kabur dari sebuah pesantren di Medan, Sumatera Utara.

Santri asal Bener Meriah tersebut melarikan diri sejak 28 Februari 2025.

Alasannya karena karena sering mendapat perlakuan bullying dari seniornya di Pondok Pesantren Ruadhatul Hasanah Medan.

Baca juga: Berkas Perkara Kasus Bully dan Pemerasan Mendiang Dokter Aulia Risma Tebalnya Nyaris Setengah Meter

Remaja asal Desa Tingkem Bersatu, Kecamatan Bukit, Kabupaten Bener Meriah sempat dicari-cari oleh keluarganya.

Bahkan, foto santrinya sempat dikirim ke media sosial (Medsos) sehingga kembali ditemukan selamat sedang berada di Kabupaten Nagan Raya.

Mengutip Serambinews.com, Ziyad ditemukan di Nagan Raya setelah seorang pria bernama Samsul (46) melihat informasi korban hilang di media sosial. 

Korban berhasil dipertemukan kembali dengan orang tuanya Muhajir (54), yang difasilitasi langsung oleh Kapolsek Kuta Raja Banda Aceh, AKP Bambang Junianto pada Jumat (7/3/2025) sekitar pukul 04.00 WIB.

Bambang mengatakan, bahwa korban diketahui kabur dari ponpes Raudhatul Hasanah Medan sejak 28 Februari 2025 lalu.

Ia diketahui kabur ke Banda Aceh melalui mobil travel. 

Informasi bahwa Ziyad tersebut kabur, diketahui oleh orang tua korban setelah menanyakan kabar anaknya ke pihak pesantren.

"Dari pihak pesantren kemudian bilang bahwa korban sudah kabur selama tiga hari," kata Bambang kepada Serambi, kemarin.

Informasi larinya anak tersebut sudah viral di media sosial sejak beberapa hari yang lalu. 

Kemudian pihak orang tua anak menghubungi Polsek Kutaraja untuk meminta bantuan mencari keberadaan anaknya. 

Hampir sepekan tak ada kabar, akhirnya orang tua korban menerima panggilan dari pria bernama Samsul (46) pada Kamis (6/3/2025). 

Samsul yang diketahui pemilik usaha odong-odong memberitahukan kepada orang tua korban bahwa Ziyad sedang bersama dirinya di Nagan Raya.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved