Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Keluarga PMI Banyumas Minta Bantuan, Jenazah Yetti di Peru Terhalang Biaya Rp 248 Juta

Keluarga Yetti, PMI asal Banyumas yang meninggal di Peru, kesulitan biaya Rp 248 juta untuk memulangkan jenazah ke Indonesia.

Ist. Dokumentasi pribadi Mursito.
TKI MENINGGAL, Dokumentasi foto Yetti Purwaningsih, seorang TKI yang meninggal di Peru warga dan merupakan Desa Pageraji RT 6 RW 7, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Kamis (6/3/2025). Jenazahnya belum dapat dipulangkan karena terkendala biaya. 

TRIBUNJATENG.COM, BANYUMAS - Kabar duka datang dari seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Banyumas, Jawa Tengah.

Yetti Purwaningsih (52), warga Desa Pageraji, Kecamatan Cilongok, meninggal dunia di Lima, Peru.

Hingga kini, keluarga almarhumah masih berjuang untuk memulangkan jenazahnya ke tanah air karena keterbatasan biaya.

Mursito (47), adik Yetti, mengungkapkan bahwa pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Peru menginformasikan sang kakak ditemukan meninggal dunia pada 22 Februari 2025.

Yetti terakhir kali melakukan video call dengan keluarganya pada 31 Januari 2025, di mana ia mengaku mengalami sakit tenggorokan namun masih bisa beraktivitas seperti biasa.

Setelah mendapat kabar duka, Mursito segera menghubungi Kementerian Luar Negeri dan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Banyumas untuk meminta bantuan dalam proses pemulangan jenazah.

Namun, masalah utama yang dihadapi keluarga adalah biaya yang cukup besar, mencapai Rp 248 juta.

“Kami sangat berharap pemerintah bisa membantu memulangkan jenazah kakak kami karena kondisi ekonomi keluarga yang tidak mampu,” ujar Mursito, Sabtu (8/3/2025).

Dinas Tenaga Kerja Banyumas berusaha membantu dengan menekan biaya pemulangan jenazah menjadi sekitar Rp 206 juta.

Mursito juga menyebut bahwa almarhumah memiliki tabungan sebesar 23.000 sol atau sekitar Rp 100 juta, namun jumlah tersebut masih belum mencukupi untuk seluruh biaya yang dibutuhkan.

Yetti telah merantau ke Peru selama sekitar 20 tahun dan bahkan sempat membuka usaha kuliner di sana.

Kepala Disnaker Banyumas, Wahyu Dewanto, memastikan pihaknya siap memfasilitasi pemulangan jenazah agar dapat dimakamkan di kampung halaman sesuai keinginan keluarga.

Sementara itu, Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono, akan berupaya mencari solusi untuk menutupi kekurangan biaya pemulangan jenazah.

Salah satu opsi yang sedang dipertimbangkan adalah menggalang dana dari sumber non-APBD seperti dana Corporate Social Responsibility (CSR), Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), serta lembaga sosial lainnya.

“Pak Bupati akan memperjuangkan agar kekurangan biaya ini bisa ditutupi. Namun, proses pemulangan masih tergantung pada izin dari Pemerintah Peru,” jelas Wahyu.

Keluarga besar Yetti kini hanya bisa berharap agar jenazahnya dapat segera dipulangkan dan dikebumikan di kampung halaman.

Mereka pun mengajukan permohonan kepada pemerintah dan berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan masalah biaya tersebut.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved