Berita Semarang
Rahasia Sukses Makaroni D'Makrons Rudy Sulaiman, Berdayakan Reseller Hingga Tembus Pasar Nasional
Rudy Sulaiman tak bisa memungkiri jika usaha produksi dan penjualan kudapan berupa makaroni telah memberinya keuntungan besar.
Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: raka f pujangga
Penjualan produk Rudy secara online bisa dicari melalui aplikasi e-commerce, namun juga tetap menerima orderan offline.
Selain itu sudah ada dua franchise produk D'Makrons yang dilaunching olehnya baru-baru ini. Kedua stan terletak di Pasar Perbalan Semarang dan di kawasan Universitas Soegijapranata Semarang, pada kedua stan tersebut mampu menjual 50 kemasan dalam seharinya.
"Paket usaha stan mulai dari Rp3,5 juta hingga Rp5juta. Itu sudah dapat beragam fasilitas yang bisa langsung digunakan untuk berjualan," katanya.
Berkat usahanya camilan makaroni yang dia bangun selama kurang lebih lima tahun ini, Rudy mampu membeli rumah dan mobil. Juga usaha yang telah digelutinya berjalan dengan lancar, Namun Rudy tak ingin berhenti disitu saja dirinya juga ingin melakukan inovasi lainnya dan berencana menembus pasar mancanegara.
"Rencana mau buat keripik tempe mereknya D'Leku dan kripik pisang D'Bana. Beberapa teman di Swiss dan Jerman sudah bawa produk D'Makrons ke sana, respon mereka juga bagus. Dari situ berharap bisa ekspor produk," jelasnya.
Dari pengalamannya ini, Rudy juga memberikan tips ataupun kiat-kiat yang dibutuhkan agar mampu mendompleng penjualan dengan tujuan membuka jalan rezeki para mitranya.
Tak jarang dirinya menjadi pembicara dihadapan para pelaku UMKM lainnya, juga dihadapan mahasiswa untuk memberikan edukasi tentang pembahasan seputar UMKM.
"Saya juga sering membuat konten di akun instagram pribadi ataupun tiktok dengan nama akun yang sama rudy_sulaiman untuk membantu kepada masyarakat yang lagi merintis," jelasnya.
Bimbingan Rumah Kreatif BUMN BRI
Menurut Rudy, kesuksesan yang dia dapat ini tidak terlepas dari banyaknya materi pelatihan serta bimbingan yang dia terima dari Rumah Kreatif BUMN BRI.
Hal itu memfasilitasi dirinya untuk mengembangkan produknya agar lebih next level, baik dari segi kemasan, pemasaran hingga pengelolaan bisnis agar terus berjalan.
"Kalau manfaatnya tentu saja ada, dari segi akses relasi itu juga yang sangat dibutuhkan sebagai pelaku usaha. Kemudian bimbingan ke pelaku usahanya, awal dulu cuman jual ke teman. Setelah ikut bimbingan langsung diajarkan perizinannya dan masuk ke supermarket, seperti Hypermart, Transmart dan toko oleh-oleh," kata Rudy.
Sementara itu, Koordinator Rumah BUMN Semarang, Endang Sulistiawati menjelaskan bahwa BRI mempunyai komitmen dalam memajukan UMKM agar naik kelas. Komitmen itu bagian dari program BRIncubator.
Baca juga: Resep Sup Makaroni Ayam Ide Menu Buka Puasa di Bulan Ramadhan
BRIncubator memberikan wadah para peserta pelaku UMKM diberikan beragam materi agar bisa mandiri dan usahanya bisa naik kelas, sehingga para pelaku usaha UMKM bisa terus berkembang.
"Ada tiga kategori UMKM dalam program BRIncubator, meliputi food and beverages, home decor and craft, dan fashion and beauty. Rumah BUMN memberikan bantuan go modern, go online, go digital, go global, melangkah ke pasar ekspor," paparnya," jelasnya dikutip Tribunjateng.
Dia menyebut, ada beragam fasilitas yang diberikan Rumah Kreatif BUMN BRI meliputi pelatihan gratis, modul gratis, pendampingan bagi para pelaku usaha. Selain itu, pihaknya juga memfasilitasi bazaar, legalitas, hingga packaging produk. (Rad)
Jejak Gedung Kawasan Kota Lama Semarang yang Terbakar, Bagian dari the Big Five di Awal Abad 20 |
![]() |
---|
Jurnalis FC Gandeng SSB Emerald Semarang di HUT ke-3, Satukan Kebersamaan di Lapangan Hijau |
![]() |
---|
Harga Beras Medium di Semarang Tembus Rp15 Ribu per Kilogram, Ini Penyebabnya |
![]() |
---|
Percontohan Nasional, Koperasi Merah Putih Gedawang Tembus Omzet Rp 69 Juta dalam 1,5 Bulan |
![]() |
---|
Wali Kota Semarang Anjurkan Pedagang Kelontong Kulakan di Koperasi Merah Putih |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.