Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Dulu Diremehkan, Kini Tas Karung Goni Missy Banjir Orderan Jelang Lebaran

Produk kerajinan dari limbah karung goni menjadi pintu rezeki bagi Mesni Johara Agatha, pelaku UMKM di Kota Semarang.

TRIBUNJATENG/Eka Yulianti Fajlin
TUNJUKAN PRODUK - Pelaku UMKM, Mesni Johara Agatha menunjukan tas Goena Goni, di rumahnya, Jalan Merbau II, Banyumanik, Kota Semarang, Senin (10/3/2025).  

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Produk kerajinan dari limbah karung goni menjadi pintu rezeki bagi Mesni Johara Agatha.

Perajin tas karung goni ini mulanya adalah seorang sales promotion girl (SPG) produk usaha mikro kecil menengah (UMKM). 

Upahnya sebagai SPG produk UMKM kala itu hanya Rp 70 ribu per hari. Tugasnya, menawarkan produk-produk UMKM mulai pukul 09.00 hingga 21.00.

Baca juga: Cerita UMKM Asal Semarang Kreasikan Kain Goni Jadi Aneka Produk Unik

Pekerjaan itu ia lakoni pada 2016 silam. 

Lambat laun, perempuan yang akrab disapa Missy ini memiliki ketertarikan untuk belajar membuat produk UMKM.

Saat itu, ia mendapatkan upah total Rp 800 ribu dari upayanya menjual produk UMKM. Hasil itu menjadi modal awal dirinya berbisnis. 

Ia memutuskan untuk belajar kepada pelaku UMKM. Mulanya, ia mengaku tidak bisa apa-apa. Ia benar-benar belajar dari nol, termasuk cara menggunting kain menjadi beragam bentuk. 

"Saat itu, buat taplak meja gambar bunga. Kemudian, RT saya mau beli harga Rp 60 ribu. Dari situ saya bangkit. Modal Rp 25 ribu bisa dapat Rp 60 ribu. Ini menguntungkan. Akhirnya, saya buat lagi banyak," ungkap Missy, Senin (10/3/2025). 

Bisnis yang ia jalankan memang tidak langsung terjun ke kerajinan karung goni. Ia sempat belajar kerajinan tas kain belacu. Seiring berjalannya waktu, ia menginginkan hal yang unik dan berbeda. Mucullah ide untuk membuat tas berbahan karung goni yang kini sudah memiliki brand bernama 'Goena Goni'. Bisnis ini ia jalankan di rumahnya, Jalan Merbau II, Banyumanik, Kota Semarang.

"Ide itu timbul dari anak saya yang kuliah di ISI (Institut Seni Indonesia). Dia buat pakaian dari karung goni. Kemudian, saya minta karung goninya. Saya buat sarung bantal kursi pakai karung goni," terangnya. 

Dengan kreativitasnya, ia terus berinovasi hingga saat ini fokus pada produksi tas berbahan karung goni. Produk kerajinan dari goni itu pertama kali diikutkan pameran di mal besar di ibu kota Jawa Tengah.

Produk itu pun langsung dilirik oleh Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang. Sejak itu, produknya masuk ke galeri UMKM Balai Kota Semarang dan Kota Lama. 

Ide Bisnis Tas Goni Sempat Diragukan  

Sebelum sukses seperti sekarang, Missy mengungkapkan, ide membuat tas dari sarung goni sempat diragukan. Orang lain menilai usahanya jorok karena menggunakan limbah. Bahkan, penjahitnya sempat meragukan usahanya. 

Namun, itu tidak mematahkan tekad Missy untuk tetap berupaya membuat sesuatu yang unik dan berbeda dari lainnya. Kala itu, 2017, perajin tas karung goni memang belum sebanyak sekarang. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved