UMKM
Gurihnya Bisnis Combro Udang Khas Banjarnegara, dari Panganan Tradisional Jadi Camilan Berkelas
Combro tidak lagi asing bagi masyarakat pedesaan di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: rival al manaf
"Banyak toko tutup. Alhamdulillah saya tidak sampai berhenti operasi saat pandemi. Sekarang pun sebenarnya belum pulih 100 persen, " katanya
Dukungan BRI

Meski hanya UMKM, Nuni mengelolanya tak sembarangan. Bukan hanya mengontrol kualitas mutu, dalam hal keuangan pun ia berusaha me-manage secara profesional.
Layaknya pengusaha profesional, Nuni senantiasa membuat laporan keuangan atau arus kas secara rapi.
Ia selalu mencatat setiap pengeluaran dan pemasukan usahanya dalam sebuah buku neraca.
Seperti umumnya pengusaha UMKM di desa, dulunya Nuni tak begitu memperhatikan laporan keuangan.
Ini tak lepas dari minimnya pengetahuan akuntansi yang dimilikinya. Ia juga tak menganggapnya begitu penting tadinya.
Hingga ia mendapat pelatihan dari BRI tentang manajemen keuangan dan akuntansi.
Ia coba mengaplikasikannya. Kini ia sadar, neraca sangat penting untuk keberlangsungan usahanya.
Ia jadi tahu detail keluar masuk uang di tempat usahanya. Ia pun lebih jeli dalam membuat perhitungan bisnis agar berkembang.
"Kalau dulu karena gak dicatat, gak tahu pengeluaran pemasukan aslinya berapa, gak tahu untung ruginya, " katanya
Selain mendapat pelatihan akuntansi, Nuni juga sempat mendapat bantuan meja besi anti karat (stainless) dari BRI untuk mendukung usahanya.
Ia memanfaatkan meja yang permukaannya halus itu untuk mencetak adonan combro dan keperluan lainnya.
Harus Kreatif
Ketika Pelaku UMKM Dapat Ilmu Mengubah Resep Tradisional Dengan Inovasi Masa Kini Oleh Para Chef |
![]() |
---|
UMKM Di Jateng Didorong Perluas Pasar, Ini Cara Agar Bisa Masuk Toko Oleh-Oleh |
![]() |
---|
Mendulang Rupiah Lewat Kerajinan Kayu, Kisah Arif Eko Cahyo Bertahan di Tengah Usaha Mebel Kian Sepi |
![]() |
---|
Jadi Daya Tarik Mancanegara, Kerajinan Anyaman Jateng Tembus Pasar Ekspor |
![]() |
---|
Kreativitas Berkelanjutan di Semarang, Pili Sulap Koran Bekas Jadi Produk Bernilai Jual |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.