Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Opini

Merancang Ekosistem Pendidikan Inovatif: Konsep Membangun & Implementasi Teaching Factory di Kampus

Dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi vokasi, institusi harus mencapai dua tujuan: menyediakan pembelajaran dan lulusan siap kerja.

POLTEK HARBER
Robby Hardian, S.IP., M.Ds 

Oleh : Robby Hardian, S.IP., M.Ds

Dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi vokasi, institusi harus mencapai dua tujuan: menyediakan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dunia industri dan menghasilkan lulusan yang siap kerja.

Institusi yang menerapkan pembelajaran berbasis industri akan memiliki reputasi yang lebih baik di mata industri dan masyarakat karena lulusannya dianggap lebih profesional, kompeten, dan siap kerja.

Untuk mencapai tujuan tersebut, membangun Teaching Factory di kampus sangat penting karena akan memberikan banyak manfaat bagi mahasiswa, institusi pendidikan, dan industri.

Teaching Factory memperkuat hubungan antara kampus dan industri dengan memberi siswa pengetahuan tentang dunia kerja nyata dan pengalaman langsung dalam proses produksi dan operasional industri.

Hal ini akan meningkatkan keterampilan teknis dan keahlian profesional siswa, membuat mereka lebih siap untuk bekerja.

Namun, pendidikan tinggi vokasi tidak mengeluarkan pedoman dalam membangun Teaching Factory.

Berbeda dengan pendidikan vokasi di level SMK, terdapat pedoman yang mengatur cara menjalankan Teaching Factory. Kampus bertanggung jawab sepenuhnya atas pembentukan dan pengelolaan Teaching Factory sesuai dengan caranya masing-masing.

Bagi kampus yang berencana membangun Teaching Factory, pasti akan muncul pertanyaan seperti: dari mana harus mulai membangun Teaching Factory

Jika kita melihat beberapa kampus yang sudah menerapkan Teaching Factory seperti Politeknik Manufakturing Bandung, Politeknik ATMI Surakarta, Akademi Inovasi Indonesia Salatiga, Universitas Dian Nuswantoro Semarang, Universitas AMIKOM Jogjakarta dan lainnya, kita akan
melihat bahwa masing-masing Teaching Factory mereka memiliki karakter yang berbeda.

Hal ini disebabkan oleh karakteristik yang berbeda dari masing-masing kampus, yang membuat sulit bagi kampus yang akan membangun Teaching Factory untuk mengikuti atau menduplikasi bentuk penyelenggaraannya.

Keberagaman Teaching Factory kampus terkait dengan status kampus, keunggulan spesifik, manajemen, dan cara kerja sama dengan industri.

Jadi, dari mana kampus harus memulai untuk membangun Teaching Factory?

Pertama, keunggulan spesifik kampus harus ditentukan. Untuk mencapai tujuan yang akan dicapai melalui pembangunan Teaching Factory, kampus harus memiliki pandangan tentang analisis dunia industri yang akan dituju, yang akan menjadi keunggulan spesifik kampus.

Dengan melihat potensinya dan menganalisis pasar, kampus akan dapat menetapkan tujuan yang akan dicapai melalui pembangunan Teaching Factory. Dengan kata lain, di tahap awal harus sudah ditetapkan kampus akan menjadi pusat keunggulan apa.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved