Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Pasar Johar Semarang Ramai Pengunjung Jelang Lebaran: Nostalgia Sambil Belanja Pakaian

Dini Rahmawati warga Lesanpuro bersama suaminya berangkat untuk mencari baju lebaran di Pasar Johar Semarang, Minggu (23/3/2025). 

Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM/REZANDA AKBAR D
PASAR JOHAR - Ramainya Pasar Johar Semarang saat Momentum Lebaran, banyak pedagang yang untung dan warga yang berburu pakaian lebaran. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Dini Rahmawati warga Lesanpuro bersama suaminya berangkat untuk mencari baju lebaran di Pasar Johar Semarang, Minggu (23/3/2025). 

Meski cuaca panas dengan mengendarai sepeda motor matik sekira pukul 11.00 WIB menuju Pasar Johar Semarang.

Dini mengatakan bahwa sempat kesulitan untuk mencari tempat parkir, ketika tiba di kawasan pasar Johar Semarang akibat ramainya pengunjung yang datang.

Baca juga: Shava Collection by Apri: Tren Fashion Kekinian di Pasar Johar Semarang

Dibandingkan hari-hari biasa, jelas sangat berbeda. Lalu lalang kendaraan roda dua atau empat terlihat disepanjang jalan kawasan Pasar Johar Semarang.

Bahkan di Matahari Johar juga terlihat kerumunan masyarakat yang sedang berburu baju baru, celana ataupun tas baru di kawasan tersebut.

Bahkan terdengar saut-sautan suara pedagang yang menawarkan dagangnya. Seperti daster, kaos oblong, celana panjang, rukuh, dan dagangan lainnya.

Dini sengaja untuk mencari pakaian di pasar Johar Tengah, karena memiliki ikatan batin. Dahulu semasa kecil, dia sering diajak oleh keluarganya untuk membeli baju baru di pasar Johar.

Dia mengingat ketika itu, digandeng oleh orang tuanya sambil berdesak-desakan dengan pengunjung lainnya yang juga berburu pakaian lebaran.

Hal itu yang membuatnya untuk tetap bertahan berbelanja di Pasar Johar Semarang, semasa momentum mendekati lebaran meski ditengah gempuran kemudahan akses berbelanja online.

"Senang aja kalau dekat lebaran belanja di sini, karena memorinya ya. Waktu kecil diajak sama bapak dan ibu belanja di sini, milih baju atau tas sendiri," ujarnya, Minggu (23/3/2025).

Pada tahun ini, Dini membeli baju gamis dan daster serta baju koko untuk dirinya dan keluarganya di rumah. Untuk harga yang dia dapatkan juga tidak jauh berbeda dengan di toko-toko online.

"Kalau sekarang beli online juga bisa saja, tapi vibes lebarannya kurang dapat. Kalau harga ga jauh beda, mungkin malah murah sini ya karena bisa ditawar," jelasnya.

Ramainya Pasar Johar Semarang saat Momentum Lebaran 2
PASAR JOHAR - Ramainya Pasar Johar Semarang saat Momentum Lebaran, banyak pedagang yang untung dan warga yang berburu pakaian lebaran.

Transaksi Mudah dengan BRImo

Kendati demikian tetap ada perubahan dalam berbelanja di Pasar Johar walau tak membawa uang tunai. Dia mengatakan bahwa sebagian pedagang pakaian yang dia datangi menerima pembayaran menggunakan QRIS ataupun sistem transfer dengan BRImo.

Dengan menggunakan hal tersebut, dia tetap bisa bertransaksi dengan ponsel pintarnya tanpa harus ribet-ribet membuka dompet dan menghitung uang tunai.

"Tadi banyak toko-toko yang sudah pakai QRIS, ada yang belum. Tapi mereka mau untuk transaksi dengan transfer BRImo, saya pakainya juga BRI jadi tidak ada potongan kalau transfer ke sesama. Ya memudahkan sekali untuk transaksi," tutur Dini.

Sementara itu, Amanda pemilik Toko Kebaya Bu Manda mengatakan omzet penjualan pada saat momentum lebaran ini meningkat drastis. Untuk barang dagangannya yang laku seperti kebaya, daster, dan pakaian wanita yang paling banyak diminati.

"Saya jualan daster, terus kebaya sama pakaian wanita. Kalau daster ini sekitar Rp35ribu - Rp90ribu ada berbagai ukuran juga sama kainnya juga adem-adem, kalau kebaya dan gamis Rp100ribu sampai Rp325ribu yang cari juga banyak untuk lebaran nanti," kata wanita asal Lombok itu.

Amanda mengatakan jika biasanya dalam sehari diluar momentum lebaran, omzet pendapatannya berkisar pada ratusan ribu rupiah saja. Namun kali ini dalam sehari bisa mencapai jutaan rupiah, akibat ramainya pengunjung di Pasar Johar Semarang.

"Ini tergolong ramai, karena dekat lebaran jadi banyak yang berburu pakaian. Apalagi ini hari Minggu jadi pekerja-pekerja sudah mulai libur dan datang ke sini," tuturnya.

Seolah ketiban rezeki nomplok, ramainya pengunjung membuat omzetnya naik hingga berkali-kali lipat. Terkadang dia bersama tiga karyawannya sampai kewelahan untuk melayani pembeli atau menawarkan barang dagangnya.

Meski lelah, namun dengan semangat tetap dia jalani. Untuk melayani pembeli dalam melakukan transaksi, Amanda menggunakan QRIS BRI ataupun transfer.

Menurutnya dengan penggunaan QRIS BRI memudahkannya untuk bertransaksi termasuk dari bank-bank lainnya.

Layanan kemudahan akses keuangan ini, membuat beban kerja Amanda lebih dimudahkan. Bahkan saat dirinya untuk kulak pakaian ataupun menggaji karyawannya juga menggunakan sistem transfer antar bank BRI

"Memang membantu sekali, saya pakai QRIS atau transfer BRI. Daripada ngasih kembalian juga, terus ada resiko kembalian berlebih dan bikin pusing enak pakai ini. Kalau sudah selesai mereka nunjukin buktinya kalau transaksi berhasil, saya tinggal cek di hp kalau dana sudah masuk," tuturnya. 

Transaksi dengan fasilitas QRIS via BRImo mempermudah proses pembayaran non-tunai untuk masyarakat. Dengan adanya fasilitas tersebut bisa membantu mempercepat transaksi pembayaran pada tanpa harus ribet.

Perkembangan transaksi digital ini sangat menguntungkan, bahkan menjangkau hingga masyarakat level menengah ke bawah. Hal itu untuk memudahkan masyarakat agar bisa bertransaksi dengan aman tanpa resiko terkena uang palsu.

Baca juga: Pasar Johar Semarang Dibanjiri Pembeli, Gamis dan Mukena Jadi Primadona Menjelang Ramadan

Layanan ini juga lebih mudah diakses oleh lapisan masyarakat yang memiliki m-banking.

Transaksi menggunakan sistem QRIS BRI ini, dinilai oleh Pakar Ekonomi Universitas Diponegoro, Prof Nugroho Sumarjiyanto Banadictus Maria.

"Ini bagus, bahkan untuk bertransaksi di pasar, masyarakat tinggal scan saja tidak udah repot keluar dompet untuk bertransaksi. Nominal yang didapat juga selalu pas," jelasnya. (Rad)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved