Fakta Lengkap Pegawai RSUP Sardjito Protes soal THR: Gaji Rp 8 Juta tapi THR cuma Rp 2 Juta
Pegawai RSUP Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Sardjito Yogyakarta menggelar aksi protes, Selasa (25/3/2025). Mereka marah dan memilih walk out saat
Penulis: Ardianti WS | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM- Pegawai RSUP Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Sardjito Yogyakarta menggelar aksi protes, Selasa (25/3/2025).
Mereka marah dan memilih walk out saat audiensi dengan jajaran direksi rumah sakit saat membahas Tunjangan Hari Raya (THR).
Pegawai RSUP Sardjito mengaku THR hanya diberikan sebanyak 30 persen dari gaji.
Ada yang mengaku hanya mendapat THR sebesar Rp 2 juta, padahal gaji per bulan Rp 8 juta.
Mereka berkumpul di depan Gedung Administrasi Pusat di area RS, sekitar pukul 12:30 WIB.
Kemudian, mereka pun digiring menuju ruang seminar untuk beraudiensi dengan direksi, termasuk Direktur Utama, Eniarti.
Dalam kesempatan tersebut, para pegawai menyampaikan keluh kesahnya dan meminta kesejahteraan serta penghargaan terhadap beban kerja perawat.
Hal ini disampaikan karena mereka menilai pelayanan di RS tersebut cukup luas dan kompleks, termasuk rawat jalan, rawat inap, ruang tindakan serta ruang penunjang yang semuanya membutuhkan perhatian ekstra demi kenyamanan pasien.
“Dugaan saya, saya bisa menerima setidaknya Rp4 juta untuk THR ini, meski gaji saya Rp8 juta, tapi saya paham karena ini mungkin ada efisiensi dan lain sebagainya, jadi setidaknya THR saya berkurang 50 persen,” jelas salah satu pegawai menyampaikan unek-uneknya dilansir dari Tribunjogja.com.
“Namun, ternyata saya hanya menerima Rp2 juta. Ini di luar dugaan saya. Maaf, saya bloko (blak-blakan) ya, ibu. Saya cukup kaget karena saya merasa beban kerja saya tinggi,” papar dia lagi.
Direktur Utama RSUP Dr. Sardjito, Eniarti pun menjelaskan sejumlah skema kepada mereka dan terkait keuangan RS.
Sekitar pukul 14:30 WIB, ratusan pegawai yang tadinya menyimak pemaparan jajaran direksi, tiba-tiba keluar dari ruangan. Satu per satu, hingga sedikit yang tersisa, para pegawai memilih untuk walk out.
Samar-samar terdengar keluhan mereka yang menilai direksi cukup alot bernegosiasi perihal THR itu. Sementara, di dalam ruang audiensi, hanya tinggal jajaran direksi dan perwakilan tenaga kesehatan (nakes) dan bagian administrasi.
Para pegawai pun kembali ke depan Gedung Administrasi Publik untuk berkumpul dan menggelar aksi.
Salah satu perwakilan pegawai, yang juga merupakan Konsultan Anestesi Kardiovaskular senior di RS tersebut, Bhirowo Yudo Pratomo menjelaskan, audiensi itu merupakan pertemuan persaudaraan untuk kebaikan rumah sakit.
Bangun Infrastruktur Kelistrikan Sesuai Aturan, PLN Terima 11 Sertifikat Hak Atas Tanah di Jateng |
![]() |
---|
Jurnalis FC Gandeng SSB Emerald Semarang di HUT ke-3, Satukan Kebersamaan di Lapangan Hijau |
![]() |
---|
Isak Tangis Keluarga Peluk Korban TPPO Setibanya di Brebes, Pemulangan Dibiayai Baznas |
![]() |
---|
HARRIS Hotel Sentraland Semarang Gelar Bumil Chill Club Bersama RS Bunda |
![]() |
---|
HEBOH Irianto Anggota Pansus Hak Angket DPRD Pati Tolak Dikalungi Obat Masuk Angin: Ada yang Bocor |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.