Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Harga Emas Diprediksi Bisa Tembus Rp 2,3 Juta Per Gram Pada Tahun Ini

Harga emas diprediksi akan tembus Rp 2,3 juta per gram seiring dengan proyeksi harga emas dunia.

Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: raka f pujangga
Tribun Jateng/Idayatul Rohmah
PENGUNJUNG BUTIK ANTAM - Pengunjung tampak sedang melihat contoh-contoh gramasi logam mulia di Butik Antam Semarang, Senin (14/4/2025). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Harga emas diprediksi akan tembus Rp 2,3 juta per gram seiring dengan proyeksi harga emas dunia yang diperkirakan mencapai US$ 3.400 per troy ons pada kuartal ketiga tahun ini.

Analis Pasar Uang, Ibrahim Assuaibi menjelaskan, fenomena ini dimanfaatkan masyarakat untuk berinvestasi, sehingga mendorong antrean pembelian emas batangan di berbagai tempat.

Baca juga: Ramai Warga Berburu Emas Batangan, Winar Rela Beli Langsung PP Naik Ojol Demak - Semarang

"Kemungkinan kuartal ketiga itu harga emas dunia di US$ 3.400 per troy ons. Kalau di kita (Indonesia) kemungkinan di Rp 2,3 juta/gram akan tercapai.

Fenomena inilah yang dimafaatkan masyarakat untuk melakukan pembelian," kata Ibrahim saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (14/4/2025).

Ibrahim memaparkan, berbagai faktor yang memengaruhi harga emas saat ini, termasuk kondisi geopolitik yang tidak menentu, perang dagang, dan laju inflasi di Amerika Serikat yang rendah.

Ia menambahkan, kemungkinan bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) akan menurunkan suku bunga lebih dari tiga kali dalam tahun ini, yang menyebabkan dolar melemah dan membuat investor beralih ke emas sebagai aset aman.

"Adanya ketakutan bahwa perang dagang ini akan membuat perekonomian global terus melalui suatu permasalahan. Kalau orang bilang, ekonomi global itu tidak sedang baik-baik saja.

Ini yang membuat masyarakat berbondong-bondong mencari lindung nilai, karena banyak juga masyarakat yang diwawancara dalam kondisi ekonomi yang ada saat ini, banyak masyarakat yang melakukan pembelian terhadap safe haven," jelasnya.

Ia menyebut dengan kondisi seperti ini, banyak orang merasa bahwa menabung di bank justru akan merugikan mereka akibat biaya administrasi dan bunga yang rendah.

“Deposito juga relatif lebih murah bunganya. Sehingga yang banyak dimanfaatkan saat ini adalah logam mulia,” tambahnya.

Ia melanjutkan, meskipun fenomena ini bersifat sementara, banyak masyarakat yang berinvestasi emas.

Bahkan, Ibrahim mengamati, hingga minggu lalu transaksi di bank emas atau bullion bank ada sekitar Rp 1 triliun.

"Artinya, bukan hanya secara fisik mereka mengantre untuk membeli emas, tetapi juga secara online, di bullion bank pun mengalami peningkatan transaksi oleh nasabah,” jelasnya.

Ketika ditanya kapan waktu yang tepat untuk berinvestasi emas, Ibrahim mengatakan saat ini bisa menjadi kesempatan.

Kalau harga emas menuju ke level Rp 2,3 juta/gram, ia menilai tidak jadi masalah untuk membeli sekarang.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved