Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Blora

Wujud Syukur Atas Hasil Panen, Warga Blora Lestarikan Tradisi Perang Nasi

Usai panen raya padi musim tanam pertama, warga Blora memiliki berbagai cara yang dilakukan sebagai bentuk rasa syukur atas hasil panen

Penulis: M Iqbal Shukri | Editor: muslimah
Tribunjateng/M Iqbal Shukri
SEDEKAH BUMI - Suasana sedekah bumi yang diwarnai dengan perang nasi, sebagai wujud rasa syukur atas hasil panen di Dukuh Boleran, Desa Jiken, Kecamatan Jiken, Kabupaten Blora, Minggu (13/4/2025). 

TRIBUNJATENG.COM, BLORA - Usai panen raya padi musim tanam pertama, warga Blora memiliki berbagai cara yang dilakukan sebagai bentuk rasa syukur atas hasil panen.

Salah satunya dengan mengadakan sedekah bumi, yakni dengan membuat gunungan tumpeng, kemudian diarak keliling desa.

Hal itu seperti yang dilakukan oleh warga Dukuh Boleran, Desa Jiken, Kecamatan Jiken, Kabupaten Blora, Minggu (13/4/2025).

Seakan tidak menghiraukan mahalnya harga beras di pasaran, warga Dukuh Boleran, Desa Jiken, tersebut menggelar aksi unik dalam mensyukuri hasil panen padi.

Baca juga: Tunggakan Pajak Kendaraan di Blora Capai Rp 40 Miliar, Bupati Arief Rohman Instruksikan Jemput Bola

Para remaja desa mewarnai prosesi sedekah bumi dengan melaksanakan aksi perang nasi.

Aksi perang nasi sendiri menyedot perhatian warga desa sekitar.

Sebelum dilakukan perang nasi, gunungan tumpeng berisi nasi dan beraneka hasil bumi ditata dengan sedemikan rupa.

Sebanyak empat gunungan tumpeng diarak keliling desa dan diiringi kesenian khas Kabupaten Blora yakni barongan. 

Perang nasi dalam kegiatan sedekah bumi itu dilakukan setiap satu tahun sekali setelah panen padi.

Hal itu dilakukan sebagai ucapan rasa syukur dan terima kasih atas panen padi yang melimpah pada awal tahun.

Tradisi sedekah bumi dengan diwarnai aksi perang nasi itu dilakukan usai sesepuh desa memberikan sambutan dan dilanjut membacakan doa.

Warga yang mengikuti aksi perang nasi mengaku antusias dengan tradisi yang dilaksanakan setahun sekali.

Menariknya usai melakukan perang nasi tidak ada rasa dendam diantara peserta.

Tampak raut wajah bahagia terpancar dari peserta perang nasi maupun warga yang menyaksikan.

Ketua RW 10 Dukuh Boleran, Desa Jiken, Bambang mengatakan tradisi sedekah bumi dengan saling melempar nasi merupakan tradisi sejak dulu.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved