Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jateng

Investasi di Jateng Meningkat, Tapi Kesejahteraan Pekerja dan Masalah Logistik Masih Jadi PR Besar

Realisasi investasi di Provinsi Jawa Tengah terus menunjukkan tren positif dengan peningkatan kesejahteraan pekerja maupun perbaikan sistem logistik.

Penulis: budi susanto | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG/TITO ISNA UTAMA.
ILUSTRASI BURUH - Suasana aksi demo mogok kerja para buruh di PT SAMI JF Kabupaten Jepara untuk memberlakukan upah minimum sektoral (UMSK) 2025. Realisasi investasi di Provinsi Jawa Tengah terus menunjukkan tren positif tetapi kesejahteraan buruh masih jadi persoalan. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Realisasi investasi di Provinsi Jawa Tengah terus menunjukkan tren positif.

Namun, peningkatan ini belum sepenuhnya sejalan dengan peningkatan kesejahteraan pekerja maupun perbaikan sistem logistik di daerah.

Data dari Pemprov Jateng mencatat, total investasi sepanjang tahun 2023 mencapai Rp 77,02 triliun.

Baca juga: BPJS Ketenagakerjaan dan PT Pos Logistik Indonesia Perkuat Sinergi Perluas Jaminan Sosial

Angka ini meningkat 12,59 persen dibandingkan tahun 2022 yang sebesar Rp 68,41 triliun. 

Pada 2024, total investasi kembali meningkat menjadi Rp 88,44 triliun atau tumbuh 14,8 persen dari tahun sebelumnya.

Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) masih mendominasi dengan nilai Rp 32,98 triliun, diikuti Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp 23,14 triliun, serta kontribusi dari sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) senilai Rp 20,9 triliun.

Lima negara utama penyumbang PMA di Jateng antara lain Singapura (Rp 8,67 triliun), Hongkong (Rp 8,03 triliun), Korea Selatan (Rp 5,42 triliun), Cina (Rp 4,26 triliun), dan Thailand (Rp 1,8 triliun), dengan total investasi mencapai Rp 28,18 triliun.

Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi secara aktif menggaet investor melalui pertemuan langsung. 

Dalam ajang Indonesia Investment Summit di Swissotel PIK Jakarta, Selasa (15/4/2025), Luthfi memaparkan keunggulan Jateng kepada 100 investor dari China, Malaysia, Singapura, Hongkong, dan Indonesia.

Ia menjamin keamanan berinvestasi tanpa praktik premanisme, kemudahan perizinan online, tenaga kerja kompeten, serta sistem pengupahan fleksibel melalui skema tripartit antara pemerintah, buruh, dan perusahaan.

“Investor tidak boleh diganggu. Premanisme minta-minta tidak boleh. Semua sesuai hukum,” tegas Luthfi.

Luthfi juga mendorong pemindahan pabrik (bedhol pabrik) ke Jateng, mengingat kemudahan regulasi serta pengembangan infrastruktur seperti jalan dan kawasan industri.

Adapun Ketua Asian Trade Tourism and Economic Council (ATTEC), Budiharjo Iduansjah, mengapresiasi kesiapan Pemprov Jateng.

“Lahannya luas dan cocok untuk industri apa saja,” ucapnya.

Sementara itu Menteri Perdagangan Budi Santoso juga menilai Jateng sebagai wilayah potensial untuk sektor pariwisata dan industri.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved