Berita Semarang
Mahasiswa Unika Soegijapranata Soroti Kondisi Bangsa: Kami Punya Tanggung Jawab Moral
Mahasiswa Universitas Katolik Soegijapranata (Unika) menyuarakan keprihatinan mendalam terhadap situasi sosial-politik Indonesia saat ini
Penulis: budi susanto | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Mahasiswa Universitas Katolik Soegijapranata (Unika) menyuarakan keprihatinan mendalam terhadap situasi sosial-politik Indonesia saat ini.
Bahkan beberapa waktu lalu mereka menyerukan melalui aksi simbolik bertajuk Indonesia Masih Gelap, Mau Sampai Kapan?
Mereka menegaskan bahwa kampus bukan hanya ruang akademik, tetapi juga tempat lahirnya sikap kritis dan keberpihakan pada keadilan.
Menurut Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unika, Ariendra, mahasiswa tidak bisa tinggal diam di tengah maraknya persoalan bangsa seperti pengesahan RUU TNI, pelanggaran HAM, dan korupsi.
Baca juga: Kata Roy Suryo Usai Diizinkan Melihat Skripsi Jokowi oleh UGM: Catat Sejumlah Keanehan
“Kami, sebagai mahasiswa, punya tanggung jawab moral. Kami bukan hanya dituntut belajar, tapi juga memperjuangkan kebenaran dan keadilan. Itu bagian dari misi universitas Katolik sebagaimana tertulis dalam Ex Corde Ecclesiae ayat 32, bahwa universitas dipanggil untuk mengabdi pada pencarian dan pewartaan kebenaran,” tegas Ariendra, kepada Tribunjateng.com, Rabu (16/4/2025).
Ia menambahkan, peran mahasiswa saat ini adalah menjadi bagian dari kontrol sosial yang kritis, independen, dan berlandaskan nilai-nilai kejujuran serta kemanusiaan.
Untuk menyampaikan aspirasi itu, mahasiswa Unika sempat menggelar aksi Mimbar Bebas di halaman Gedung Albertus, Kampus Bendan.
Dijelaskannya aksi diisi dengan orasi, puisi, dan lagu-lagu bertema perjuangan, yang menggambarkan keresahan sekaligus harapan akan masa depan Indonesia yang lebih adil.
Sebagai penutup aksi, para peserta membacakan Sumpah Mahasiswa yang dipimpin langsung oleh Presiden BEM, kemudian bersama-sama menyanyikan lagu Indonesia Pusaka sebagai simbol cinta tanah air.
Terpisah Dosen Unika, Andreas Pandiangan, menilai bahwa aksi ini merupakan cerminan dari tanggung jawab sosial mahasiswa terhadap kondisi bangsa.
“Ini bentuk kepedulian mahasiswa terhadap nasib rakyat dan masa depan Indonesia. Kampus bukan hanya tempat belajar teori, tapi juga menumbuhkan kepekaan dan keberanian bersuara,” tambahnya. (*)
KKN-T UPGRIS Siap Terjun ke Masyarakat Desa Pagersari |
![]() |
---|
Sempat Lepaskan 56 Demonstran, Polda Jateng Kembali Tangkap 40 Orang Massa Aksi |
![]() |
---|
Kericuhan di Depan Polda Jateng Kembali Pecah Dini Hari Ini, Polisi Bubarkan Pakai Gas Air Mata |
![]() |
---|
Dari TK hingga SMP, Anak-Anak Semarang Diajak Cinta Membaca |
![]() |
---|
Belum Kondusif, Doa Bersama Ojol untuk Affan di Semarang Terpaksa Batal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.