Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

kominfo kota pekalongan

Bank Sampah Pekalongan, Cara Cerdas Menabung dengan Limbah

Di tengah kondisi darurat sampah di Kota Pekalongan, Bank Sampah Induk hadir sebagai solusi kreatif dan ekonomis dalam pengelolaan sampah.

Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: raka f pujangga
Dok Kominfo Kota Pekalongan
BANK SAMPAH - Terlihat pekerja di bank sampah saat menimbang sampah-sampah anorganik di lokasi Bank Sampah yang berada di, wilayah Kecamatan Pekalongan Selatan. Di tengah kondisi darurat sampah di Kota Pekalongan, Bank Sampah Induk hadir sebagai solusi kreatif dan ekonomis dalam pengelolaan sampah. Melalui program tabungan sampah, warga bisa menyetorkan sampah anorganik yang telah dipilah untuk dikonversi menjadi nilai uang, praktis, ramah lingkungan, dan menguntungkan. 

TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Di tengah kondisi darurat sampah di Kota Pekalongan, Bank Sampah Induk hadir sebagai solusi kreatif dan ekonomis dalam pengelolaan sampah.

Melalui program tabungan sampah, warga bisa menyetorkan sampah anorganik yang telah dipilah untuk dikonversi menjadi nilai uang, praktis, ramah lingkungan, dan menguntungkan.

Baca juga: Edukasi Pengelolaan Sampah Lewat Kesenian, Kota Pekalongan Luncurkan Program Gelas Bekas

Direktur Bank Sampah Induk Kota Pekalongan, Abdul Mukti, menjelaskan bahwa program ini bertujuan mengubah pola pikir masyarakat terhadap sampah.

"Kami ingin masyarakat melihat sampah sebagai aset, bukan masalah. Lewat Bank Sampah, limbah bisa berubah jadi tabungan," ujarnya, Jumat (18/4/2025).

Kemudian, cara untuk mendaftar ke bank sampah sangat gampang sekali yaitu cukup bawa sampah dan datang ke lokasi bank sampah yang berada di Jalan Simbang Wetan, no 3, Kelurahan Kuripan Kertoharjo, Kecamatan Pekalongan Selatan.

Lalu, untuk membuka rekening, warga hanya perlu membawa KTP dan setoran awal berupa 10 kilogram sampah anorganik, boleh campuran jenis apapun, asalkan sudah dipilah.

"Kami tidak menerima uang tunai untuk buka rekening, hanya sampah. Yang penting minimal 10 kilogram," jelas Abdul.

Bank Sampah Induk juga terbuka untuk individu maupun kelompok seperti RT, sekolah, dan komunitas. Layanan penarikan saldo sangat fleksibel. Nasabah, bisa mencairkan tabungan kapan saja hanya dengan membawa buku rekening.

"Kemarin saat Lebaran, 70 persen nasabah mencairkan saldo. Semua bisa kami layani karena sistem kami fleksibel," imbuhnya.

Baca juga: DLH Batang Masih Tunggu Disposisi Terkait Permohonan TPA dari Kota Pekalongan

Tak hanya soal uang, Bank Sampah juga mendorong gaya hidup minim limbah. 

Inisiatif ini diharapkan, membantu mengurangi timbunan sampah di masa darurat dan mendorong kemandirian masyarakat dalam mengelola sampah.

"Kami ingin membangun kesadaran, bahwa mengelola sampah adalah tanggung jawab kita sendiri. Kalau belum bisa mengolah, minimal jangan menambah," tutupnya. (Dro)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved