Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kota Pekalongan

Kelurahan Kandang Panjang, Usulkan Lahan Eks Bengkok Jadi Lokasi Darurat Pengelolaan Sampah

Menyikapi kondisi darurat pasca-penutupan TPA Degayu, Kelurahan Kandang Panjang, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan mengusulkan penggunaan

Dok Kominfo Kota Pekalongan
SIAPKAN LAHAN - Kelurahan Kandang Panjang, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan mengusulkan penggunaan lahan eks bengkok di RW 13 sebagai Tempat Darurat Pengelolaan Sampah (TDPS). Lahan seluas sekitar 2.000 meter persegi itu berada, di sebelah selatan Perumahan Salamanis dan hanya berjarak 100 meter dari kantor kelurahan. 

TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Menyikapi kondisi darurat pasca-penutupan TPA Degayu, Kelurahan Kandang Panjang, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan mengusulkan penggunaan lahan eks bengkok di RW 13 sebagai Tempat Darurat Pengelolaan Sampah (TDPS).

Lahan seluas sekitar 2.000 meter persegi itu berada, di sebelah selatan Perumahan Salamanis dan hanya berjarak 100 meter dari kantor kelurahan. Meski dekat dengan pusat kelurahan, lokasi tersebut dinilai cukup jauh dari permukiman warga sehingga tidak menimbulkan penolakan dari masyarakat.


"Alhamdulillah, warga menerima dengan baik karena lokasi tidak berada di tengah permukiman," ujar Lurah Kandang Panjang, Amat Fauzan, Senin (21/4/2025).


Fauzan menjelaskan, area tersebut akan diurug setinggi 2,5 meter agar dapat digunakan secara optimal, mengingat masih ada bagian lahan yang terendam air.


TDPS ini akan memiliki tiga fungsi utama yaitu pengolahan sampah organik menjadi kompos, penampungan sampah anorganik sebelum dijual atau dikirim ke bank sampah, dan transit residu sebelum dimusnahkan melalui insinerator.


"Sebagai bagian dari kebijakan darurat, seluruh rumah tangga di Kandang Panjang nantinya diwajibkan memilah sampah sejak dari rumah menjadi tiga kategori organik, anorganik, dan residu," imbuhnya.


Sembari menunggu TDPS siap beroperasi, kelurahan juga akan mengaktifkan kembali TPS-3R (Reduce-Reuse-Recycle) sebagai sistem pemilahan sementara.


Petugas yang akan mengelola sampah sudah dipersiapkan dan akan dibentuk menjadi Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM).


"Kami masih menunggu bantuan alat dari DLH, seperti ganco, arit, basket, dan cangkul. Tanpa itu, operasional sulit dimulai," tambahnya.


Pihaknya menambahkan, kelurahan juga akan menggandeng bank sampah yang telah aktif di RW 7 untuk membantu pengelolaan sampah anorganik dari TDPS.


Harapannya, masyarakat semakin disiplin memilah sampah dari rumah dan memperoleh manfaat ekonomi dari hasil daur ulang.


"Koordinasi antara TPS-3R, bank sampah, dan KSM akan menjadi kunci keberhasilan pengelolaan sampah berbasis kelurahan ini," tambahnya. (Dro)

Baca juga: Sedikit Demi Sedikit. Engkau akan Berteman Pahit, Not Angka Pianika Jumbo Selalu Ada Di Nadimu

Baca juga: Heboh Pria Tua dalam Kondisi Sakit Hilang dan Ditemukan di Tengah Empang, Diduga Diculik Kalong Wewe

Baca juga: Keterlibatan Sosok Perempuan dalam Pemilihan Bawaslu Kota Semarang Akui Sempat Sulit Cari Pengawas

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved