UIN Walisongo Semarang
Akhiri Program Desa Binaan, GenBI UIN Walisongo Gelar Closing Ceremony
Generasi Baru Indonesia (GenBI) menggelar closing ceremony dengan penuh semarak di Balai Desa Getas, Singorojo, Kendal, Senin (21/4/2025).
TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Generasi Baru Indonesia (GenBI) menggelar closing ceremony dengan penuh semarak di Balai Desa Getas, Kecamatan Singorojo, Kabupaten Kendal, pada Senin (21/4/2025).
Acara ini dimulai pada pukul 09.00 WIB dan dihadiri oleh sekitar 132 peserta dengan mengundang Wakil Rektor 3 UIN Walisongo, Perangkat Desa, Perwakilan Guru dari Sekolah Dasar, Guru Madrasah, Perwakilan Warga, serta Mahasiswa GenBI.
Program Desa Binaan yang dinamai “ARTHAPRAJA” oleh GenBI UIN Walisongo Semarang adalah program kerja yang berbentuk pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk membentuk karakter sosial dan menanamkan jiwa gotong royong.
Baca juga: Fakultas Kedokteran UIN Walisongo Gelar Seminar Penjaminan Mutu Pendidikan Dokter
Salah satu tujuan utama dilaksanakannya Desa Binaan adalah untuk memajukan desa melalui tempat wisata, umkm, dan kearifan lokal.
Kegiatan ini dilaksanakan mulai dari 15 Januari hingga 21 April 2025.
Closing Ceremony Desa Binaan Arthapraja GenBI UIN Walisongo Semarang resmi ditutup oleh Wakil Rektor 3 UIN Walisongo Semarang yang ditandai dengan semprotan hujan pita dan tepuk tangan yang meriah dari para peserta.
Setelah persemian penutupan Desa Binaan, acara dilanjutkan dengan “Panggung Kreasi Anak Desa” yaitu penampilan bakat dari anak- anak Desa Getas, mulai dari penampilan hadroh, pidato 3 bahasa, tari kreasi, stori telling, dan jatilan atau jaranan.
Salah satu warga Desa Getas yang sering disapa Mbah Parno mengungkapkan perasaan bahagia atas kehadiran mahasiswa GenBI UIN Walisongo Semarang dengan berbagai program kerjanya yang dapat membantu warga Desa Getas, karena Desa Getas termasuk yang terpelosok dan jauh dari kota.
“Perasaan Saya sangat bahagia sekali mbak, karena desa yang terpencil dan jauh dari perkotaan, alhamdulillah dari mahasiswa mau masuk ke wilayah kami dan banyak membantu di daerah kami” ungkap Mbah Parno.
Salah satu anak yang ikut serta dalam penampilan Panggung Kreasi Anak Desa juga mengungkapkan perasaan bahagianya saat diwawancarai.
“Saya Dio ka, kelas 3, Saya senang banget tampil di acara tadi” ungkap Dio.
Baca juga: Reuni Akbar KALAM UIN Walisongo: Sinergi, Canda, dan Semangat Membangun Almamater
Kontribusi yang telah dilakukan mahasiswa GenBI UIN Walisongo benar nyata dan berdampak.
Warga merasa terbantu atas kehadiran Desa Binaan khususnya para pemilik umkm serta dikenalkannya wisata tubing genting ke dunia luar lewat branding sosial media.
Warga berharap kegiatan ini dapat bermanfaat bagi warga desa dan terus berkelanjutan. (*)
Kurikulum Berbasis Cinta: Revolusi Pendidikan Islam Kemenag, Cetak Generasi Humanis dan Spiritual |
![]() |
---|
Kemenag dan UIN Walisongo Gelar Pendampingan PPID Tingkatkan Keterbukaan Informasi |
![]() |
---|
Implementasi MoU, FUHum Mengadakan Diskusi Ilmiah dengan ICC tentang Filsafat dan Teknologi |
![]() |
---|
Perdana, 22 Mahasiswa MHU FDK UIN Walisongo KKN Internasional ke Arab Saudi |
![]() |
---|
Mahasiswa KKN UIN Walisongo Diharapkan Terlibat Tangani Stunting dan Pendidikan di Patebon |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.