Dari Simpul Ke Simpul: Kisah Perempuan Semarang yang Mengubah Benang Menjadi Peluang Global
Pada bulan April ini, Indah menanggung beban manis 200 tas yang akan dikirim ke Dubai harus selesai tepat waktu
Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: muslimah
Dia mengatur ritme hidupnya seperti orang kantoran bangun subuh, mulai bekerja jam delapan, dan tak berhenti sampai sore, bahkan terkadang bekerja hingga mentari terbenam.
Setiap pagi, rumah Indah berubah menjadi tempat produksi. Di sudut ruang tamu, di atas meja kayu yang sudah tergores di sana-sini, gulungan benang, gunting, dan jarum crochet berserakan.
Kadang-kadang cucu-cucunya datang bermain, duduk di lantai sambil memperhatikan sang nenek membuat rajutan rumit yang mereka belum benar-benar mengerti.
“Aku memang mendisiplinkan diri. Seperti orang kerja beneran,” katanya, masih sambil membentuk simpul, tak pernah berhenti.
Bantu Para Perempuan Agar Berdaya

Selama menapaki perjalanan usahanya, Indah tak pernah pelit berbagi. Dengan senyum hangat dan tangan terbuka, dia membagikan pengalaman jatuh bangunnya kepada para ibu rumah tangga, perempuan-perempuan yang seperti dirinya dulu, sedang mencari jalan untuk berdiri lebih tegak.
Tak hanya di lingkungannya sendiri. Indah kerap diundang untuk melatih ibu-ibu PKK, dari sudut-sudut Semarang hingga kota-kota lain.
Bagi Indah, setiap simpul yang dia ajarkan bukan sekadar keterampilan tangan, melainkan juga jembatan menuju kemandirian.
Belakangan, langkahnya menapak lebih jauh. Indah rutin berbagi kisah dan keahlian kepada para penghuni Lapas Wanita di Kota Semarang.
Di balik jeruji dan tembok tinggi, Indah menanamkan harapan lewat rajutan agar kelak, saat pintu kebebasan terbuka, mereka tidak lagi pulang dengan tangan kosong.
Melainkan dengan keyakinan bahwa mereka bisa menciptakan hidup baru dari benang-benang sederhana yang dulu mungkin mereka abaikan.
"Saya masih aktif saat ini mengajar rajutan di lapas wanita. Ya saya berharap mereka setelah kembali ke masyarakat bisa lebih mandiri dan bermanfaat bagi masyarakat," ujar Indah.
Selain membuat beragam produk rajutan mulai dari wall decor, home decor, hingga tas dan pakaian Indah juga menemukan cara lain untuk merajut nilai dari apa yang sering dianggap tak berguna.
Dengan tangan terampilnya, perempuan yang pernah berprofesi sebagai assisten apoteker ini mengubah kain perca dan sisa bahan menjadi pakaian yang elegan dan penuh karakter.
Bagi Indah, setiap potongan kain sisa memiliki sisi uniknya dan karakternya tersendiri. Indah menyatukan kain perca dengan jahitan penuh kesabaran, membentuk, kemeja, blus, atau rok yang bukan hanya indah dipandang, tapi juga membawa pesan tentang keberlanjutan.
Melalui karya-karya ini, Indah ingin mengajarkan bahwa keindahan tidak harus lahir dari sesuatu yang baru dan mahal. Dia percaya, kreativitas dan ketulusan tangan manusia jauh lebih berharga daripada bahan apa pun.
Tembus Pasar Dunia dengan BRI EXPO(RT)
Malam-malam, Prabowo Layat ke Rumah Affan Ojol Tewas Terlindas Rimueng Brimob: Baik-baik ya |
![]() |
---|
Rincian Kekayaan Ahmad Sahroni Rp328 M, Viral Sebut 'Orang Tolol Sedunia', Kini Dirotasi ke Komisi I |
![]() |
---|
Aksi Demo di Semarang Tak Terkendali, Pos Polisi Simpang Lima Semarang Dirusak Massa |
![]() |
---|
BREAKING NEWS, PM Thailand Paetongtarn Shinawatra Dicopot |
![]() |
---|
Bupati Batang Serahkan 109 SK ASN, Ingatkan Soal Profesionalitas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.